Melalui sekolah Dai, Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Asahan menggelar sekolah Dai muda yang diikuti 30 pendakwah yang berasal dari pimpinan cabang maupun ranting Pemuda Muhammadiyah.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Asahan, Fahri Mizan Harsono, mengatakan sekolah tersebut bertujuan untuk mentransformasikan potensinya kader Muhammadiyah sebagai aset umat dan persyarikatan dengan mencetak pendakwah muda melalui sekolah Dai.

"Kami melihat banyaknya potensi anak-anak muda kita untuk dijadikan pendakwah hanya saja mereka bingung dari mana memulainya, dan di mana wadahnya. Maka itu kita serap aspirasi tersebut dan kita buat sekolah Dai," kata Fachri, disela-sela kegiatan di wisma K-SPSI Kisaran, Senin (28/02/22).

Sekolah Dai yang digelar selama 3 hari tersebut, kata Fachri menjelaskan Muhammadiyah merasa perlu menyiapkan sumber daya alamnya dari kalangan anak muda untuk menjadi pendakwah. 

"Sekolah Da'i ini tidak akan berhenti sampai tiga hari ini saja. Namun akan ada pendidikan berkelanjutan selama satu semester oleh instruktur yang akan mendampingi hingga mereka nanti di wisuda dan siap diterjunkan menjadi pendakwah di masyarakat," kata Fachri.

Ketua PD Muhammadiyah Asahan, M. Ahyar  turut menyambut bahagia kehadiran embrio baru dari anak-anak muda Muhammadiyah yang bisa diproyeksikan menjadi pendakwah di masa depan. 

"Program ini harus dibuat secara berkelanjutan, terus menerus. Tidak boleh berhenti sampai di sini saja. Melihat semangat anak anak muda hari ini maka Muhammadiyah sudah punya mimpi banyak pendakwah  di masa yang akan datang," ujarnya. 

Sekolah Dai Pemuda Muhammadiyah mendapat dukungan dari Pemkab Asahan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan memberikan fasilitas lanjutan terhadap pendakwah muda binaan Pemuda Muhammadiyah ke depan.

Pewarta: Indra Sikumbang

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022