Memiliki keluarga kecil bukan hanya soal kelengkapan kehadiran sosok ayah, ibu dan anak, namun ada tanggung jawab yang harus dipikul bersama.
Oleh karena itu, merencanakan kehamilan sangat penting sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Inez Kristanti, psikolog klinis dan relationship expert mengatakan pasangan suami dan istri harus memiliki pandangan yang sama tentang perencanaan kehamilan.
Sebelum memutuskan untuk memiliki anak, pasangan suami istri juga perlu mengerti dan paham tentang makna menjadi orangtua.
"Suami dan istri perlu menghayati ke dalam diri sendiri tentang makna menjadi orangtua, kenapa ingin punya anak supaya kita bisa menghayati peran sebagai orangtua yang lebih bertanggung jawab," kata Inez dalam webinar Durex pada Senin.(14/2)
Baca juga: Khasiat air kelapa jaga kesehatan tubuh di tengah lonjakan virus omicron
Hal lain yang harus dipersiapkan oleh pasangan suami istri di usia subur adalah pemahaman yang setara mengenai proses kehamilan. Sebab, meski kehamilan hanya dijalani oleh istri, tanggung jawab yang diemban haruslah berdua. Suami dan istri pun harus menjadi satu tim yang solid.
Sebelum merencanakan kehamilan, suami dan istri juga perlu untuk mengetahui perubahan-perubahan apa yang diekspektasikan saat kehamilan dan setelah kelahiran. Hal ini diperlukan untuk menghadapi perubahan yang terjadi dan mencegah terjadinya hal-hal yang di luar ekspektasi.
"Kemudian sangat penting memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik. Di perjalanannya kemungkinan ada hal-hal yang bisa menimbulkan konflik, konflik itu tidak apa-apa tetapi yang penting bisa diselesaikan secara sehat bersama-sama," kata Inez.
Manajemen ekspektasi juga menjadi persiapan kunci dalam membina keluarga, khususnya merencanakan kehamilan. Pasangan suami dan istri harus mencari solusi bersama jika apa yang hadapi tidak sesuai dengan rencana.
"Apa yang harus dilakukan, bagaimana pasangan bisa saling mendukung satu sama lain, kalau 1-2 tahun belum mendapat anak harus bagaimana? Di situ kemampuan dan kedewasaan pasangan diuji tetapi tidak perlu khawatir karena tadi sudah mempersiapkan diri secara psikologis dan semua bisa diantisipasi," ujar Inez.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Oleh karena itu, merencanakan kehamilan sangat penting sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Inez Kristanti, psikolog klinis dan relationship expert mengatakan pasangan suami dan istri harus memiliki pandangan yang sama tentang perencanaan kehamilan.
Sebelum memutuskan untuk memiliki anak, pasangan suami istri juga perlu mengerti dan paham tentang makna menjadi orangtua.
"Suami dan istri perlu menghayati ke dalam diri sendiri tentang makna menjadi orangtua, kenapa ingin punya anak supaya kita bisa menghayati peran sebagai orangtua yang lebih bertanggung jawab," kata Inez dalam webinar Durex pada Senin.(14/2)
Baca juga: Khasiat air kelapa jaga kesehatan tubuh di tengah lonjakan virus omicron
Hal lain yang harus dipersiapkan oleh pasangan suami istri di usia subur adalah pemahaman yang setara mengenai proses kehamilan. Sebab, meski kehamilan hanya dijalani oleh istri, tanggung jawab yang diemban haruslah berdua. Suami dan istri pun harus menjadi satu tim yang solid.
Sebelum merencanakan kehamilan, suami dan istri juga perlu untuk mengetahui perubahan-perubahan apa yang diekspektasikan saat kehamilan dan setelah kelahiran. Hal ini diperlukan untuk menghadapi perubahan yang terjadi dan mencegah terjadinya hal-hal yang di luar ekspektasi.
"Kemudian sangat penting memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik. Di perjalanannya kemungkinan ada hal-hal yang bisa menimbulkan konflik, konflik itu tidak apa-apa tetapi yang penting bisa diselesaikan secara sehat bersama-sama," kata Inez.
Manajemen ekspektasi juga menjadi persiapan kunci dalam membina keluarga, khususnya merencanakan kehamilan. Pasangan suami dan istri harus mencari solusi bersama jika apa yang hadapi tidak sesuai dengan rencana.
"Apa yang harus dilakukan, bagaimana pasangan bisa saling mendukung satu sama lain, kalau 1-2 tahun belum mendapat anak harus bagaimana? Di situ kemampuan dan kedewasaan pasangan diuji tetapi tidak perlu khawatir karena tadi sudah mempersiapkan diri secara psikologis dan semua bisa diantisipasi," ujar Inez.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022