Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution tengah berupaya meningkatkan pendapatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal lewat E-Katalog di tengah pandemi.
"Salah satu terobosan untuk membangkitkan dan memajukan UMKM lokal dengan mengajak mereka masuk E-Katalog Pemkot Medan," kata Bobby dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Kamis (10/2).
Terobosan ini, lanjut dia, akan membantu pelaku UMKM terdampak pandemi dengan menjadikan OPD di lingkungan Pemkot Medan sebagai pasar bagi UMKM di E-Katalog tersebut.
Wali kota juga melakukan pembinaan bisnis maupun adopsi teknologi agar pelaku UMKM melek teknologi, sehingga mereka terbantu memasarkan produk yang dihasilkan.
Data terakhir Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan menyebut, jumlah UMKM yang dibina Pemkot Medan sekitar 27.000 unit dari total 70.000 unit terdata.
"Artinya Pemerintah Kota Medan kini menjadi 'market place' untuk penyediaan makan dan minum yang disediakan oleh pelaku UMKM," ucap Wali Kota Bobby.
Sri Susiani, owner Dapur Reuni mengaku persoalan pasar selama ini menjadi salah satu kendala utama bagi pelaku UMKM lokal mulai teratasi, sehingga para UMKM termotivasi meningkatkan produknya.
"Langkah ini sudah tepat, dan kita angkat jempol menjadikan Pemkot Medan sebagai pasar pelaku UMKM melalui E-Katalog Pemkot Medan. Kebijakan pak wali ini sangat membantu kami," katanya.
Sejak pandemi COVID-19 dua tahun terakhir, kenang dia, penghasilan UMKM merosot drastis akibat melemahnya daya beli masyarakat.
"Alhamdulillah, setelah masuk E-Katalog kami tetap berjualan meski pandemi berlangsung. Teman-teman bersyukur bahwa E-Katalog ini sangat membantu perekonomian pelaku UMKM," terang dia.
"Kalau dulu kita jualannya sedikit-sedikit, sekarang jauh lebih banyak. Omset kita naik lebih dari 50 persen," papar Sri.Baca juga: Wali Kota Medan instruksikan perkuat penerapan sistem E-Parking di 65 titik
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Salah satu terobosan untuk membangkitkan dan memajukan UMKM lokal dengan mengajak mereka masuk E-Katalog Pemkot Medan," kata Bobby dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Kamis (10/2).
Terobosan ini, lanjut dia, akan membantu pelaku UMKM terdampak pandemi dengan menjadikan OPD di lingkungan Pemkot Medan sebagai pasar bagi UMKM di E-Katalog tersebut.
Wali kota juga melakukan pembinaan bisnis maupun adopsi teknologi agar pelaku UMKM melek teknologi, sehingga mereka terbantu memasarkan produk yang dihasilkan.
Data terakhir Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan menyebut, jumlah UMKM yang dibina Pemkot Medan sekitar 27.000 unit dari total 70.000 unit terdata.
"Artinya Pemerintah Kota Medan kini menjadi 'market place' untuk penyediaan makan dan minum yang disediakan oleh pelaku UMKM," ucap Wali Kota Bobby.
Sri Susiani, owner Dapur Reuni mengaku persoalan pasar selama ini menjadi salah satu kendala utama bagi pelaku UMKM lokal mulai teratasi, sehingga para UMKM termotivasi meningkatkan produknya.
"Langkah ini sudah tepat, dan kita angkat jempol menjadikan Pemkot Medan sebagai pasar pelaku UMKM melalui E-Katalog Pemkot Medan. Kebijakan pak wali ini sangat membantu kami," katanya.
Sejak pandemi COVID-19 dua tahun terakhir, kenang dia, penghasilan UMKM merosot drastis akibat melemahnya daya beli masyarakat.
"Alhamdulillah, setelah masuk E-Katalog kami tetap berjualan meski pandemi berlangsung. Teman-teman bersyukur bahwa E-Katalog ini sangat membantu perekonomian pelaku UMKM," terang dia.
"Kalau dulu kita jualannya sedikit-sedikit, sekarang jauh lebih banyak. Omset kita naik lebih dari 50 persen," papar Sri.Baca juga: Wali Kota Medan instruksikan perkuat penerapan sistem E-Parking di 65 titik
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022