Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yakin target 4.000 restoran Indonesia ada di luar negeri bisa tercapai paling lama akhir tahun 2023 atau awal 2024.
"Pembukaan restoran Indonesia di luar negeri itu bertujuan untuk mempromosikan Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Medan, Sumatera Utara, Jumat.
Menparekraf berada di Medan sejak Kamis menghadiri Festival Budaya Tionghoa Indonesia dan mengunjungi usaha pelaku ekonomi kreatif Kitchenette Brasserie, milik Michael Djuita di kawasan Jalan Gerilya.
Restoran Kitchenette Brasserie menyajikan berbagai makanan dan minuman yang di antaranya memadukan menu Nusantara dan asing.
Target pembukaan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri itu merupakan Program Indonesia Spice Up The World.
Selain membuka 4.000 restoran, program itu juga menargetkan peningkatan nilai ekspor produk bumbu dan rempah Indonesia hingga mencapai 2 miliar dolar AS.
Baca juga: Menparekraf ancam tindak tegas dugaan oknum yang lakukan penipuan tes PCR
"Pembukaan restoran Indonesia di mancanegara memberi nilai tambah kepada Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga tidak merinci sudah berapa banyak restoran kuliner nusantara di luar negeri hingga 2022, namun dia memastikan Kemenparekraf terus melakukan pembinaan dan memfasilitasi pengusaha untuk membuka restoran di luar negeri.
Kemenparekraf bekerja sama dengan pihak terkait seperti perwakilan Indonesia di luar negeri agar pembukaan restoran di luar negeri bisa cepat terwujud.
"Saya mengapresiasi dan mendukung Michael Djuita yang membuka Kitchenette Brasserie di tengah masih ada COVID-19," katanya. Menurut dia, membuka usaha di tengah COVID-19 menunjukkan pengusahanya kreatif.
Mengenai ekspor bumbu, kata Menparekraf Sandiaga, juga sudah semakin berkembang baik seperti sudah ada dijual bumbu rendang, nasi goreng, sate, dan soto.
Ada pun rempah seperti lada, jahe, pinang dan lainnya sudah semakin berkembang.
"Harapan Indonesia menjadi destinasi kuliner dunia diharapkan cepat terwujud sehingga wisatawan merasakan ada nilai tambah datang ke Indonesia," kata Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Pembukaan restoran Indonesia di luar negeri itu bertujuan untuk mempromosikan Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Medan, Sumatera Utara, Jumat.
Menparekraf berada di Medan sejak Kamis menghadiri Festival Budaya Tionghoa Indonesia dan mengunjungi usaha pelaku ekonomi kreatif Kitchenette Brasserie, milik Michael Djuita di kawasan Jalan Gerilya.
Restoran Kitchenette Brasserie menyajikan berbagai makanan dan minuman yang di antaranya memadukan menu Nusantara dan asing.
Target pembukaan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri itu merupakan Program Indonesia Spice Up The World.
Selain membuka 4.000 restoran, program itu juga menargetkan peningkatan nilai ekspor produk bumbu dan rempah Indonesia hingga mencapai 2 miliar dolar AS.
Baca juga: Menparekraf ancam tindak tegas dugaan oknum yang lakukan penipuan tes PCR
"Pembukaan restoran Indonesia di mancanegara memberi nilai tambah kepada Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga tidak merinci sudah berapa banyak restoran kuliner nusantara di luar negeri hingga 2022, namun dia memastikan Kemenparekraf terus melakukan pembinaan dan memfasilitasi pengusaha untuk membuka restoran di luar negeri.
Kemenparekraf bekerja sama dengan pihak terkait seperti perwakilan Indonesia di luar negeri agar pembukaan restoran di luar negeri bisa cepat terwujud.
"Saya mengapresiasi dan mendukung Michael Djuita yang membuka Kitchenette Brasserie di tengah masih ada COVID-19," katanya. Menurut dia, membuka usaha di tengah COVID-19 menunjukkan pengusahanya kreatif.
Mengenai ekspor bumbu, kata Menparekraf Sandiaga, juga sudah semakin berkembang baik seperti sudah ada dijual bumbu rendang, nasi goreng, sate, dan soto.
Ada pun rempah seperti lada, jahe, pinang dan lainnya sudah semakin berkembang.
"Harapan Indonesia menjadi destinasi kuliner dunia diharapkan cepat terwujud sehingga wisatawan merasakan ada nilai tambah datang ke Indonesia," kata Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022