Petani di Sumatera Utara memperoleh tambahan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 383.150 ton ditambah 137.043 liter pupuk organik cair pada 2022.

"Alokasi pupuk bersubsidi Sumut tahun 2021 sebanyak 340.702 ton dan di 2022 lebih banyak," ujar Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jonni Akim Purba di Medan, Jumat

Sementara itu  di 2022 alokasi pupuk menjadi 383.150 ton dan ditambah 137.043 liter berupa pupuk organik cair.

Kenaikan alokasi pupuk bersubsidi karena jatah semua jenis pupuk bertambah, kecuali NPK yang turun.

Alokasi pupuk urea pada 2022 misalnya menjadi 156.156 ton dari 152.627 ton di 2021. SP36 menjadi 37.157 ton dari 2021 yang masih 33.167 ton, ZA menjadi 49.893 ton dari 20.601 ton.

Baca juga: Petani kakao di Sumut dapat alokasi pupuk NPK formula khusus bersubsidi

Kemudian pupuk organik menjadi 30.201 ton dari 15.519 ton pada 2021.

Hanya alokasi NPK yang turun di 2022 menjadi tinggal 109.243 ton dari di 2021 yang sudah 118.788 ton.

Pengurangan alokasi NPK di 2022 karena di tahun itu Sumut dapat NPK berformula khusus.

Pada tahun 2022, Sumut dapat tambahan 500 ton NPK formula khusus dan termasuk puk organik cair 137.043 ton.

"Harapannya semua alokasi pupuk bersubsidi di 2022 bisa terealisasikan atau diserap petani agar hasil panen bagus," katanya.

Baca juga: Dinas Pertanian bantah pupuk bersubsidi langka di Simalungun Sumut

Selain agar panen petani bagus, penyerapan pupuk bersubsidi 100 persen bisa menjadi tolok ukur bagi pemerintah pusat untuk menambah alokasi pada 2023.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022