Kementerian Pertanian berharap pendidikan vokasi bisa membantu mengembangkan pertanian melalui inovasi. Hal ini yang juga dilakukan Politeknik Pembangunan Pertanian  (Polbangtan) Medan dengan menerapkan praktek pertanian modern. 

Salah satunya yang dilakukan melalui unit TEFA Polbangtan Medan yaitu pengembangan teknologi persemaian padi dengan sistem dapog/tray untuk menanam padi menggunakan alat tanam Rice Transplanter. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan pemanfaatan inovasi teknologi untuk pertanian bisa diaplikasikan secara masif di era industry 4.0. Hal tersebut menjadi kunci keberhasilan apabila diimplementasikan secara menyeluruh dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing mandiri.

Baca juga: Pacu capaian kinerja, Polbangtan Kementan motivasi pegawai

"Teknologi 4.0 harus kita jalankan untuk anak-anak kita ke depan yang tidak mau bertani dengan cara berlumpur," ujar Mentan SYL. 

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa Kementan dalam membangun petani muda perlu dibarengi dengan pengembangan teknologi digital.

“Generasi milenial memiliki ciri berfikir strategis, inspiratif, energik, antusias, dan fasih mengadopsi teknologi digital dalam beragam aspek, sehingga menjadi pembawa pembaharuan dalam pembangunan pertanian,” ungkap Dedi.

Dalam proses budidaya, benih/bibit berkualitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan terhadap produksi padi. Dilanjurkan dengan membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi dalam mempersiapkan bibit yang siap tanam.

Salah satu titik kritis tanam bibit menggunakan mesin tanam pindah bibit padi (Rice Transplanter) adalah pembuatan persemaian karena memerlukan bibit khusus. Cara pembuatan persemaian berbeda dengan persemaian yang biasa dilakukan saat ini (konvensional). 

Secara teknis,  pembuatan persemaian ini dimulai adalah dengan membuat cetakan tray sesuai dengan ukuran tray Rice Transplanter. 
Kemudian disiapkan tanam dan pupuk kandang yang telah diayak, lalu dicampur dengan perbandingan 1 : 1.

Selanjutnya campuran tanah tersebut diletakkan dalam cetakan, dibentuk sesuai cetakan kemudian disiram hingga tanah basah. Selanjutnya benih padi yang sudah direndam selama 24 jam ditaburkan kedalam cetakan tanah. Rata-rata benih yang ditabur dengan cetakan ukuran 60 x 20 cm sebanyak 300g. 

Melalui Inovasi yang dilakukan oleh unit TEFA ini diharapkan dapat menjadi wahana percontohan bagi petani, khususnya petani padi. Hingga akhirnya petani dapat menekan biaya produksi dengan tetap mendapatkan peningkatan produktivitas.

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022