Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meminta dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mengembangkan objek wisata Bukit Lawang dan Tangkahan di Kabupaten Langkat guna meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Dukungan Kemenparekraf diperlukan karena keuangan Pemerintah Provinsi Sumut terbatas untuk mengembangkan tujuan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan, Langkat itu," ujar Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah dari Jakarta, Rabu.
Keterbatasan Pemprov Sumut, katanya, bahkan bukan hanya anggaran, tetapi termasuk pengalaman dan konsep membangun kawasan wisata.
Adapun pengembangan Bukit Lawang dan Tangkahan, katanya, dilakukan karena melihat potensinya masih cukup besar dan sudah diminati wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman).
Di Bukit Lawang, misalnya ada orang hutan dan Taman Gunung Leuser yang selama ini menjadi daya tarik objek wisata tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19, katanya, Tangkahan justru menjadi salah satu destinasi di Sumut yang paling diminati wisman
Menurut dia, permintaan dukungan Kemenparekraf itu langsung disampaikan kepada Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta.
Musa Rajekshah atau akrab disapa Ijeck datang didampingi Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Zumri Sulthony, dan Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis dan memaparkan potensi Tangkahan dan Bukit Lawang.
"Kedatangan kami disambut baik Bapak Menparekraf dan menyatakan siap mendukung," katanya.
Kemenparekraf saat ini tengah gencar mendorong pengembangan desa-desa wisata di Sumut.
Dua desa di Sumut, yakni Desa Huta Tinggi di Kabupaten Samosir dan Desa Tipang di Kabupaten Humbang Hasundutan bahkan terpilih dalam Anugerah Desa Wisata 2021.
Menparekraf menyatakan masih akan terus mendorong agar desa-desa lain di Sumut bisa menjadi desa wisata terbaik.
"Alhamdulillah Menparekraf menyatakan akan mendukung upaya Pemprov Sumut dalam mengembangkan potensi wisata termasuk Tangkahan dan Bukit Lawang," ujar Ijeck.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Dukungan Kemenparekraf diperlukan karena keuangan Pemerintah Provinsi Sumut terbatas untuk mengembangkan tujuan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan, Langkat itu," ujar Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah dari Jakarta, Rabu.
Keterbatasan Pemprov Sumut, katanya, bahkan bukan hanya anggaran, tetapi termasuk pengalaman dan konsep membangun kawasan wisata.
Adapun pengembangan Bukit Lawang dan Tangkahan, katanya, dilakukan karena melihat potensinya masih cukup besar dan sudah diminati wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman).
Di Bukit Lawang, misalnya ada orang hutan dan Taman Gunung Leuser yang selama ini menjadi daya tarik objek wisata tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19, katanya, Tangkahan justru menjadi salah satu destinasi di Sumut yang paling diminati wisman
Menurut dia, permintaan dukungan Kemenparekraf itu langsung disampaikan kepada Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta.
Musa Rajekshah atau akrab disapa Ijeck datang didampingi Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Zumri Sulthony, dan Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis dan memaparkan potensi Tangkahan dan Bukit Lawang.
"Kedatangan kami disambut baik Bapak Menparekraf dan menyatakan siap mendukung," katanya.
Kemenparekraf saat ini tengah gencar mendorong pengembangan desa-desa wisata di Sumut.
Dua desa di Sumut, yakni Desa Huta Tinggi di Kabupaten Samosir dan Desa Tipang di Kabupaten Humbang Hasundutan bahkan terpilih dalam Anugerah Desa Wisata 2021.
Menparekraf menyatakan masih akan terus mendorong agar desa-desa lain di Sumut bisa menjadi desa wisata terbaik.
"Alhamdulillah Menparekraf menyatakan akan mendukung upaya Pemprov Sumut dalam mengembangkan potensi wisata termasuk Tangkahan dan Bukit Lawang," ujar Ijeck.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022