Nilai ekspor komunitas pertanian di Provinsi Sumatera Utara sepanjang tahun 2021 tercatat menembus angka Rp27 triliun. Ke depan nilai ekspor tersebut akan terus digenjot. Dengan begitu kesejahteraan petani akan meningkat. 

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, di Medan, Jumat, mengatakan dengan nilai tersebut, maka Provinsi Sumut tercatat sebagai peringkat pertama nilai ekspor komunitas pertanian terbesar di Indonesia. 

“Kita nomor satu se-Indonesia, total (ekspor) nya Rp27 triliun," katanya saat acara Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021 di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFD) Graha Segara Belawan. 

Baca juga: Gubernur Sumut keluhkan hambatan pembangunan bendungan

Pada kesempatan itu, Edy juga melepas melepas ekspor 102,9 ton komoditas pertanian dengan nilai Rp2,2 triliun. Angka ini, 18,75 persen dari seluruh total nilai ekspor komoditas pertanian di acara tersebut. 

"Kita akan dorong terus, dengan begitu nilai tukar petani-petani kita akan semakin tinggi dan pertumbuhan ekonomi kita lebih cepat membaik," sambungnya. 

Adapun komuditas pertanian yang diekspor yaitu minyak sawit, kultur jaringan lilium, pakan ternak, kopi, rempah dan sayur. Bahkan menurut keterangan Edy, ada empat negara yang ingin mengekspor sabut kelapa namun Sumut belum bisa memenuhi kuotanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pertanian menyumbangkan pendapatan ekspor negara terbesar kedua setelah pertambangan dalam dua tahun terakhir. Total tahun 2020 ekspor pertanian Indonesia mencapai Rp451 triliun dan terus meningkat di tahun 2021, hingga November telah mencapai Rp569 triliun.

“Ini hasil kerja keras kita semua dan itu angka yang tidak sedikit dan terus meningkat. Pertanian menyangga perekonomian kita dua tahun ini, semua sektor minus, pertanian tumbuh 16,24 persen,” ujar Syahrul yang mengikuti acara tersebut secara daring dari Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan. 

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021