Promotor Eddie Hearn mengatakan duel antara pemegang gelar juara dunia kelas menengah (72,5kg) versi IBF dan IBO Gennady Golovkin dan penyandang titel WBA Ryota Murata bakal terjadi pada kuartal pertama 2022.
Jadwal tersebut berubah dari yang diagendakan sebelumnya di Jepang pada Desember 2021. "Sepertinya akan dijadwal ulang untuk Maret atau April 2022," kata Hearn dalam wawancara bersama iFL TV, belum lama ini.
Bagi Golovkin pertandingan melawan Murata bakal menjadi yang pertama setelah mengalahkan Kamil Szeremeta di Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Hollywood, 18 Desember lalu.
Artinya, Golovkin telah absen di atas ring selama lebih dari satu tahun. Hal ini membuat popularitas petinju 39 tahun itu kian redup. Keinginan Golovkin berduel melawan Murata tak lain adalah untuk kembali mengumpulkan sabuk juara pada masa akhir kariernya sebagai petinju profesional.
Golovkin adalah seorang mantan pemegang gelar WBC, WBA Super, dan IBO. Namun semua titel tersebut lepas setelah kalah dari Saul "Canelo" Alvarez dalam duel kedua di T-Mobile Arena, Las Vegas, 15 September 2018.
Sejak itu, petinju asal Kazakhstan berusaha bangkit dengan memenangi tiga pertandingan terakhir. Lawan pertama yang dia kalahkan adalah Steve Rolls di Madison Square Garden, New York, 8 Juni 2019.
Kemenangan tersebut mengantarkan Golovkin untuk berduel melawan Sergiy Derevyanchenko dalam perebutan titel IBF dan IBO yang lowong. Hasilnya, Golovkin menang angka dalam laga yang bergulir di Madison Square pada 5 Oktober 2019 tersebut.
Setelah itu, dia berhasil mempertahankan titel usai mengalahkan Kamil Szeremeta yang hadir sebagai penantang wajib IBF. Secara keseluruhan, Golovkin saat ini mengantongi rekor 41 (36 KO) kemenangan, satu kali kalah dan satu kali imbang.
Sejatinya sejak kekalahan dari Canelo pada duel kedua, Golovkin menginginkan pertarungan trilogi. Namun harapan tersebut tampaknya sulit terwujud mengingat Canelo sendiri memiliki ambisi lain yakni menjadi juara dunia di divisi yang lebih tinggi. Bahkan, petinju asal Meksiko itu berencana naik ke kelas penjelajah (90,7kg).
Dengan kata lain, Golovkin kini hanya bisa menunggu dan bertarung dengan lawan-lawan terbaik di kelas menengah pada sisa masa kariernya.
Pertandingan yang ada di depan mata melawan Murata adalah salah satu langkah Golovkin untuk kembali meraih kejayaan. Murata sejauh ini mengantongi rekor 16 (13 KO) dan dua kali kalah.
Dia mendapatkan titel WBA setelah mengalahkan Hassan N'Dam N'Jikam dalam duel ulang yang bergulir di Kokugikan, Tokyo, Jepang pada 22 Oktober 2017. Setelah itu, dia sempat kehilangan gelar tersebut usai kalah dari Rob Brant di Park Theater, Las Vegas, Amerika Serikat (AS), 20 Oktober 2018.
Namun, Murata berhasil merebut kembali dalam duel ulang di EDION Arena Osaka, Osaka, Jepang pada 12 Juli 2019. Setelah itu, dia berhasil satu kali mempertahankan titel melawan Steven Butler di Yokohama, 23 Desember 2019. Duel tersebut sekaligus menjadi yang terakhir sebelum akhirnya nanti berhadapan dengan Golovkin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Jadwal tersebut berubah dari yang diagendakan sebelumnya di Jepang pada Desember 2021. "Sepertinya akan dijadwal ulang untuk Maret atau April 2022," kata Hearn dalam wawancara bersama iFL TV, belum lama ini.
Bagi Golovkin pertandingan melawan Murata bakal menjadi yang pertama setelah mengalahkan Kamil Szeremeta di Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Hollywood, 18 Desember lalu.
Artinya, Golovkin telah absen di atas ring selama lebih dari satu tahun. Hal ini membuat popularitas petinju 39 tahun itu kian redup. Keinginan Golovkin berduel melawan Murata tak lain adalah untuk kembali mengumpulkan sabuk juara pada masa akhir kariernya sebagai petinju profesional.
Golovkin adalah seorang mantan pemegang gelar WBC, WBA Super, dan IBO. Namun semua titel tersebut lepas setelah kalah dari Saul "Canelo" Alvarez dalam duel kedua di T-Mobile Arena, Las Vegas, 15 September 2018.
Sejak itu, petinju asal Kazakhstan berusaha bangkit dengan memenangi tiga pertandingan terakhir. Lawan pertama yang dia kalahkan adalah Steve Rolls di Madison Square Garden, New York, 8 Juni 2019.
Kemenangan tersebut mengantarkan Golovkin untuk berduel melawan Sergiy Derevyanchenko dalam perebutan titel IBF dan IBO yang lowong. Hasilnya, Golovkin menang angka dalam laga yang bergulir di Madison Square pada 5 Oktober 2019 tersebut.
Setelah itu, dia berhasil mempertahankan titel usai mengalahkan Kamil Szeremeta yang hadir sebagai penantang wajib IBF. Secara keseluruhan, Golovkin saat ini mengantongi rekor 41 (36 KO) kemenangan, satu kali kalah dan satu kali imbang.
Sejatinya sejak kekalahan dari Canelo pada duel kedua, Golovkin menginginkan pertarungan trilogi. Namun harapan tersebut tampaknya sulit terwujud mengingat Canelo sendiri memiliki ambisi lain yakni menjadi juara dunia di divisi yang lebih tinggi. Bahkan, petinju asal Meksiko itu berencana naik ke kelas penjelajah (90,7kg).
Dengan kata lain, Golovkin kini hanya bisa menunggu dan bertarung dengan lawan-lawan terbaik di kelas menengah pada sisa masa kariernya.
Pertandingan yang ada di depan mata melawan Murata adalah salah satu langkah Golovkin untuk kembali meraih kejayaan. Murata sejauh ini mengantongi rekor 16 (13 KO) dan dua kali kalah.
Dia mendapatkan titel WBA setelah mengalahkan Hassan N'Dam N'Jikam dalam duel ulang yang bergulir di Kokugikan, Tokyo, Jepang pada 22 Oktober 2017. Setelah itu, dia sempat kehilangan gelar tersebut usai kalah dari Rob Brant di Park Theater, Las Vegas, Amerika Serikat (AS), 20 Oktober 2018.
Namun, Murata berhasil merebut kembali dalam duel ulang di EDION Arena Osaka, Osaka, Jepang pada 12 Juli 2019. Setelah itu, dia berhasil satu kali mempertahankan titel melawan Steven Butler di Yokohama, 23 Desember 2019. Duel tersebut sekaligus menjadi yang terakhir sebelum akhirnya nanti berhadapan dengan Golovkin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021