PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV sudah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Pasir Mandoge , Asahan untuk mendukung program pemerintah meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
"PLTBg Pasir Mandoge telah beroperasi secara komersial sejak 27 Juli 2021," ujar Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno, di Medan, Selasa.
Pembangunan dan pengoperasian PLTBg, katanya, bekerjasama dengan PT Karya Mas Energi (KME) dengan pola Build Operate Transfer (BOT) dengan jangka waktu 10 tahun.
Baca juga: PLN operasikan SPKLU perdana di Kalimantan
Bahkan, katanya, sebelumnya pada 21 April, PTPN IV melalui PT KME telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBL) PLTBg Pasir Mandoge 2 MW dengan PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara.
Dia menyebutkan, jumlah suplai listrik ke PLN untuk tahun 2021 sejak beroperasi bervariasi.
Pada awalnya yakni bulan Juli, suplai listrik masih 107.101,28 Kwh, dan naik pada Agustus sebesar 872.451,50 Kwh, September 830.963,84 Kwh dan Oktober 623.974 Kwh
Adapun kontrak PJBL PLTBg Pasir Mandoge dengan PT PLN memakai kontrak Power Purchase Agreement (PPA) dengan jangka waktu 20 tahun dengan tarif jual listrik 10 tahun pertama sebesar Rp1.018 per Kwh dan 10 tahun kedua sebesar Rp730 per Kwh.
"PTPN IV terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan termasuk mendorong berbagai kebijakan pemerintah seperti menambah ketersediaan energi listrik dari energi terbarukan,"katanya.
Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV Riza Fahlevi Naim mengatakan, PLTBg Pasir Mandoge itu memanfaatkan limbah cair (POME) dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV.
PLTBg Pasir Mandoge, katanya, membantu memperkuat sistim kelistrikan di Sumut melalui jaringan distribusi 20 KV penyulang PM06 PLN UP3 Pematangsiantar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"PLTBg Pasir Mandoge telah beroperasi secara komersial sejak 27 Juli 2021," ujar Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno, di Medan, Selasa.
Pembangunan dan pengoperasian PLTBg, katanya, bekerjasama dengan PT Karya Mas Energi (KME) dengan pola Build Operate Transfer (BOT) dengan jangka waktu 10 tahun.
Baca juga: PLN operasikan SPKLU perdana di Kalimantan
Bahkan, katanya, sebelumnya pada 21 April, PTPN IV melalui PT KME telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBL) PLTBg Pasir Mandoge 2 MW dengan PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara.
Dia menyebutkan, jumlah suplai listrik ke PLN untuk tahun 2021 sejak beroperasi bervariasi.
Pada awalnya yakni bulan Juli, suplai listrik masih 107.101,28 Kwh, dan naik pada Agustus sebesar 872.451,50 Kwh, September 830.963,84 Kwh dan Oktober 623.974 Kwh
Adapun kontrak PJBL PLTBg Pasir Mandoge dengan PT PLN memakai kontrak Power Purchase Agreement (PPA) dengan jangka waktu 20 tahun dengan tarif jual listrik 10 tahun pertama sebesar Rp1.018 per Kwh dan 10 tahun kedua sebesar Rp730 per Kwh.
"PTPN IV terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan termasuk mendorong berbagai kebijakan pemerintah seperti menambah ketersediaan energi listrik dari energi terbarukan,"katanya.
Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV Riza Fahlevi Naim mengatakan, PLTBg Pasir Mandoge itu memanfaatkan limbah cair (POME) dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV.
PLTBg Pasir Mandoge, katanya, membantu memperkuat sistim kelistrikan di Sumut melalui jaringan distribusi 20 KV penyulang PM06 PLN UP3 Pematangsiantar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021