Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengedukasi umat Islam, diantaranya melalui khutbah. Baik khutbah saat shalat jumat dan shalat lain yang ada pelaksanaan khutbah. 

"Khutbah itu merupakan sarana efektif dalam memberikan edukasi kepada umat Islam", kata Ketua PD Al Washliyah Kota Medan Abdul Hafiz Harahap,  saat membuka acara Diklat Khatib Jumat, Ahad (5/12) di Kantor PD Al Washliyah Kota Medan Kompleks Tasbih II Medan. 

Kata Hafiz, PD Al Washliyah Kota Medan sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program diklat khatib jumat yang dilaksanakan Majelis Dakwah PD Al Washliyah Kota Medan. 

Baca juga: HUT Al Washliyah 91 Tahun, kader Al Washliyah jangan berhenti berjuang

Kami berharap program ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, sebab program ini sangat dibutuhkan dalam rangka menghadirkan para khatib yang berkualitas. 

"Tema yang diangkat sangat tepat yakni Mendidik dan Membina Calon Khatib Berkualitas. Tema ini sejalan dengan cita-cita Al Washliyah di bidang pendidikan dan syiar agama Islam", tegasnya. 

Dalam dimensi keagamaan, Al Washliyah berada pada posisi moderat sesuai dengan mazhab Syafi'iyah. Untuk itu Al Washliyah Kota Medan sangat berkepentingan menghadirkan para khatib yang mengedukasi dan menyejukkan umat. 

"Posisi Al Washliyah adalah wasathon atau moderat dalam pelaksanaan ibadah sesuai mazhab Imam Syafi'i", ucap Hafiz Harahap. 

Pemateri diklat khatib jum'at adalah Ustaz DR. Ahmad Zuhri Rangkuti LC, M.HI, Ustaz Hendri Siregar LC, MH dan Ustaz DR. Zulfan Lubis, SS, M.Hum. 

Ustaz Hendri Siregar menyampaikan materi dalam konteks Fiqh Jum'at mengatakan secara ilmu fiqh hal paling penting yang harus diketahui para khatib adalah memenuhi syarat dan rukun khutbah. 

"Setiap khatib harus memastikan bahwa pelaksanaan khutbah wajib memenuhi syarat dan rukun khutbah, pada pelaksanaan khutbah shalat jum'at maupun shalat lain yang ada khutbahnya", jelas Ustaz Hendri Siregar. 

Sementara Ustaz Zulfan Lubis memutuskan materi terkait metode komunikasi para khatib. Karena menurut Ustaz Zulfan Lubis peran bahasa sangat penting dalam dakwah. 

"Bahasa berperan penting dalam dakwah, tidak hanya bahasa yang benar secara tata bahasa Indonesia, tapi juga bahasa yang digunakan harus yang baik, efektif dan persuasif", jelas Ustaz Zulfan Lubis. 

Sementara Ustaz Zuhri Rangkuti mengupas materi penyusunan isi khutbah. Disampaikan Ustaz Zuhri Rangkuti ada beberapa hal yang penting diperhatikan para khatib dalam penyusunan materi khutbah. 

Diantaranya bahwa materi khutbah sebaiknya dibuatkan pointer-pointer materi khutbah. Menyesuaikan dengan lingkungan, situasi jemaah dan peristiwa yang aktual. Usahakan materi yang disampaikan ringkas, padat, bermanfaat dan dapat dipahami. 

Hal lain yang juga penting diperhatikan para khatib adalah isi materi khutbah jangan menyinggung masalah yang mengundang perdebatan dan perselisihan umat, termasuk materi tentang Isroiliyat. 

"Dalam menyampaikan khutbah, dalil yang digunakan adalah dalil yang muktabar, baik dari ayat Al Qur'an maupun Hadist", jelas Ustaz Zuhri Rangkuti. 

Sebelumnya Ketua Majelis Dakwah PD Al Washliyah Kota Medan DR. Khairul Mufti Rambe M.HI, dalam sambutannya mengatakan bahwa diklat khatib jumat ini adalah program yang diharapkan memberi kontribusi bagi umat Islam. 

"Kami berharap dari diklat ini akan melahirkan para khatib yang berkualitas dan mampu memberikan pencerahan bagi umat dan membawa barokah kepada Al Washliyah", sebutnya 

Acara diklat khatib jumat ini diikuti lebih dari 40 para ustaz dari berbagai kalangan. Hadir Wakil Ketua PD Al Wasliyah Kota Medan Mursal Harahap, Fiazal Nasution, Wakil Sekretaris M. Fadhillah, Mawardi Tanjung. 

Sementara Majelis Dakwah PD Al Washliyah Kota Medan sebagai pelaksanaan kegiatan dihadiri langsung Ketua Majels Dakwah DR. Khairul Mufti Rambe M.HI, Mustafa Husein Lubis, S.Pd, dan pengurus Mejelis Dakwah Lainnya. (MBA)

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021