Untuk mengejar capaian masyarakat di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, sudah tervaksin minimal dosis pertama, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah turun gunung, dengan mendatangani tempat-tempat perkumpulan masyarakat, seperti di rumah-rumah ibadah dan juga di pasar-pasar.
Langkah ini menurut Dinas Kesehatan cukup membantu untuk mengejar target capaian masyarakat Tapanuli Tengah sudah tervaksin sebesar 70 persen.
Menurut petugas vaksinator yang diturunkan ke rumah-rumah ibadah, seperti ke gereja dan masjid, mereka turun dengan cara jemput bola.
“Kalau hari Minggu kami datangi gereja-gereja yang ada di daerah ini. Sehabis ibadah kita laksanakan vaksinasi setelah terlebih dahulu melalui proses pemeriksaan. Dan kegiatan ini rutin kami laksanakan sesuai dengan perintah dari atasa kami. Demikian juga dengan teman-tema kami juga yang bertugas ke masjid-masjid dan pasar melakukan hal yang sama. Dan hasilnya, banyak juga masyarakat yang mengikuti vaksin ini,” kata Trio Nainggolan didampingi petugas vaksinator Radina Simamora, baru-baru ini sewaktu melakukan vaksinasi di gereja GKPI Pandan.
Baca juga: Wujudkan pilkades damai di Tapteng, kembali tiga pasang cakades siap dukung kades petahana
Gerekan jemput bola vaksinasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya warga gereja. Seperti yang disampaikan oleh M Manik (62), yang mendapat layanan vaksinasi lewat kegiatan jemput bola dari Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah.
“Untung saja ada gerakan jemput bola ini, sehingga ada kesempatan pas pulang gereja untuk ikut vaksin. Kami selaku jemaat di gereja GKPI Pandan ini menyambut baik gerekan seperti ini. Karena memang beragam alasan kenapa kita belum vaksin, tetapi dengan adanya vaksinasi jemput bola ini, kita bisa langsung ikut vaksin saat itu juga, tidak harus medatangani Puskesmas lagi, atau tempat-tempat pelaksanaan vaksin. Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Tapteng dan juga Puskesmas Pandan yang sudah datang ke gereja kami ini untuk melayani suntik vaksin,” ucapnya.
Hal serupa juga diakui pengurus gereja GKPI Pandan, di mana dengan adanya gerekan vaksinasi jemput bola ini, jemaat gereja yang belum divaksin memiliki kesempatan untuk mendapat layanan vaksin, tanpa harus meninggalkan pekerjaannya.
“Sering kendala yang kita hadapi menurut pengakuan jemaat kita, terkait pekerjaan mereka yang harus bekerja mulai pagi sampai sore. Sementara kalau mau ikut vaksin, wajib meninggalkan pekerjaan. Hal itulah yang sering menjadi alasan kenapa masih ada warga yang belum divaksin. Dan dengan adanya layanan seperti ini, masyarakat atau jemaat sangat terbantu, karena tim vaksinator yang turun langsung ke gereja, dan jemaat juga tidak perlu harus meluangkan waktu berjam-jam, cukup beberapa menit saja. Kami dari pelayan gereja di GKPI Panda ini menyambut baik gerakan ini, dan teruslah berlanjut agar semua masyarakat kita mendapatkan vaksinasi, demi memutus penyebaran COVID-19 ini,” kata Pnt. N Dabukke guru jemaat GKPI Pandan.
Demikian juga dengan kegiatan vaksinasi yang dilakukan di pasar atau tempat-tempat masyarakat sering berkumpul. Dengan kehadiran petugas vaksinator, warga mengaku sangat terbantu tidak harus jauh lagi mendatangi tempat vaksinasi.
“Bagus ini, kita sangat terbantu, apalagi untuk warga yang sudah tua yang sudah agak sulit kalau dibawa ke lokasi vaksin. Dengan hadirnya petugas ke pasar dan tempat-tempat warga sering berkumpul, niat masyarakat untuk ikut vaksin semakin bertambah. Mungkin kalau petugas vaksinator ini tidak datang ke pasar, saya belum sempat untuk ikut vaksin, karena saya ini jualan dan cukup repot. Dan pada saat belanja, saya melihat ada kegiatan vaksinasi, saya langsung sempatkan ikut vaksin. Dengan divaksinya saya, maka pelanggan warung makan saya juga semakin yakin, karena pemilik warungnya sudah divaksin,” ujar Ibu Sitianah yang belanja ke Pasar Pandan.
Sementara itu sesuai data yang diterima dari Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tapanuli Tengah, sampai saat ini kasus baru COVID-19 di Kabupaten Tapanuli Tengah nol. Artinya, tidak ada pasien baru atau terkonfirmasi COVID-19. Pun demikian, tim Gugus Tugas tetap mengimbau masyarakat baik itu yang sudah divaksin atau belum, agar selalu mematuhi protokol kesehatan, dengan tetap mamakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Kegiatan vaksinasi yang gencarkan dilakukan di Kabupaten Tapanuli Tengah turut didukung dari berbagai lembaga dan instansi, seperti TNI-Polri, Kejaksaan, dan berbagai organisasi. Dengan gencarnya pelaksanaan vaksinasi, target yang diharapkan sebesar 70 persen masyarakat sudah tervaksin itu dapat terwujud, dengan catatan ketersediaan vaksin harus terjamin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Langkah ini menurut Dinas Kesehatan cukup membantu untuk mengejar target capaian masyarakat Tapanuli Tengah sudah tervaksin sebesar 70 persen.
Menurut petugas vaksinator yang diturunkan ke rumah-rumah ibadah, seperti ke gereja dan masjid, mereka turun dengan cara jemput bola.
“Kalau hari Minggu kami datangi gereja-gereja yang ada di daerah ini. Sehabis ibadah kita laksanakan vaksinasi setelah terlebih dahulu melalui proses pemeriksaan. Dan kegiatan ini rutin kami laksanakan sesuai dengan perintah dari atasa kami. Demikian juga dengan teman-tema kami juga yang bertugas ke masjid-masjid dan pasar melakukan hal yang sama. Dan hasilnya, banyak juga masyarakat yang mengikuti vaksin ini,” kata Trio Nainggolan didampingi petugas vaksinator Radina Simamora, baru-baru ini sewaktu melakukan vaksinasi di gereja GKPI Pandan.
Baca juga: Wujudkan pilkades damai di Tapteng, kembali tiga pasang cakades siap dukung kades petahana
Gerekan jemput bola vaksinasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya warga gereja. Seperti yang disampaikan oleh M Manik (62), yang mendapat layanan vaksinasi lewat kegiatan jemput bola dari Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah.
“Untung saja ada gerakan jemput bola ini, sehingga ada kesempatan pas pulang gereja untuk ikut vaksin. Kami selaku jemaat di gereja GKPI Pandan ini menyambut baik gerekan seperti ini. Karena memang beragam alasan kenapa kita belum vaksin, tetapi dengan adanya vaksinasi jemput bola ini, kita bisa langsung ikut vaksin saat itu juga, tidak harus medatangani Puskesmas lagi, atau tempat-tempat pelaksanaan vaksin. Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Tapteng dan juga Puskesmas Pandan yang sudah datang ke gereja kami ini untuk melayani suntik vaksin,” ucapnya.
Hal serupa juga diakui pengurus gereja GKPI Pandan, di mana dengan adanya gerekan vaksinasi jemput bola ini, jemaat gereja yang belum divaksin memiliki kesempatan untuk mendapat layanan vaksin, tanpa harus meninggalkan pekerjaannya.
“Sering kendala yang kita hadapi menurut pengakuan jemaat kita, terkait pekerjaan mereka yang harus bekerja mulai pagi sampai sore. Sementara kalau mau ikut vaksin, wajib meninggalkan pekerjaan. Hal itulah yang sering menjadi alasan kenapa masih ada warga yang belum divaksin. Dan dengan adanya layanan seperti ini, masyarakat atau jemaat sangat terbantu, karena tim vaksinator yang turun langsung ke gereja, dan jemaat juga tidak perlu harus meluangkan waktu berjam-jam, cukup beberapa menit saja. Kami dari pelayan gereja di GKPI Panda ini menyambut baik gerakan ini, dan teruslah berlanjut agar semua masyarakat kita mendapatkan vaksinasi, demi memutus penyebaran COVID-19 ini,” kata Pnt. N Dabukke guru jemaat GKPI Pandan.
Demikian juga dengan kegiatan vaksinasi yang dilakukan di pasar atau tempat-tempat masyarakat sering berkumpul. Dengan kehadiran petugas vaksinator, warga mengaku sangat terbantu tidak harus jauh lagi mendatangi tempat vaksinasi.
“Bagus ini, kita sangat terbantu, apalagi untuk warga yang sudah tua yang sudah agak sulit kalau dibawa ke lokasi vaksin. Dengan hadirnya petugas ke pasar dan tempat-tempat warga sering berkumpul, niat masyarakat untuk ikut vaksin semakin bertambah. Mungkin kalau petugas vaksinator ini tidak datang ke pasar, saya belum sempat untuk ikut vaksin, karena saya ini jualan dan cukup repot. Dan pada saat belanja, saya melihat ada kegiatan vaksinasi, saya langsung sempatkan ikut vaksin. Dengan divaksinya saya, maka pelanggan warung makan saya juga semakin yakin, karena pemilik warungnya sudah divaksin,” ujar Ibu Sitianah yang belanja ke Pasar Pandan.
Sementara itu sesuai data yang diterima dari Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tapanuli Tengah, sampai saat ini kasus baru COVID-19 di Kabupaten Tapanuli Tengah nol. Artinya, tidak ada pasien baru atau terkonfirmasi COVID-19. Pun demikian, tim Gugus Tugas tetap mengimbau masyarakat baik itu yang sudah divaksin atau belum, agar selalu mematuhi protokol kesehatan, dengan tetap mamakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Kegiatan vaksinasi yang gencarkan dilakukan di Kabupaten Tapanuli Tengah turut didukung dari berbagai lembaga dan instansi, seperti TNI-Polri, Kejaksaan, dan berbagai organisasi. Dengan gencarnya pelaksanaan vaksinasi, target yang diharapkan sebesar 70 persen masyarakat sudah tervaksin itu dapat terwujud, dengan catatan ketersediaan vaksin harus terjamin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021