Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan, Mardohar Tampubolon, meminta warga tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penularan COVID-18, khususnya di kawasan rentan bencana.

"Prokes itu penting, karena salah satu cara menghindarkan kita dari droplet (percikan air ludah) dari lawan bicara ketika ditimpa bencana," tegas Mardohar di Medan, Rabu (17/11).

Lazimnya ketika bencana terjadi penyakit menular lebih gampang menyerang seseorang, karena kekebalan tubuh sedang menurun.

Baca juga: Pemkot Medan perketat pengawasan prokes saat musim hujan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, akhir tahun ini merupakan puncak musim penghujan, selain banjir rob di kawasan Medan Utara yang terjadi dua kali sebulan.

"Situasi alam ini kan tidak bisa kita prediksi. Walau kita ketahui ada masa-masa musim, dan musim itu bergerak sesuai pergerakan bumi ini. Itu jelas bisa dilihat dari BMKG," katanya.

Laporan pihaknya hingga Selasa (16/11) total kasus konfirmasi COVID-19 ada 48.063 kasus, di antaranya sembuh 47.087 kasus, dirawat 59 kasus dan meninggal 917 kasus.

"Warga harus meningkatkan kewaspadaan agar masyarakat tidak terpapar. Kita tahu bencana masih ada, contoh di Kota Medan masih sering terjadi banjir kiriman di daerah aliran sungai," terang dia.

Pemkot Medan terus meningkatkan kewaspadaan bencana alam melalui satgas COVID-19, kemudian tetap meningkatkan vaksinasi di 41 Puskemas dan kewaspadaan kesehatan.

"Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, isoter-isoter kita masih buka walaupun sudah kosong pasiennya," ujar Mardohar yang menjabat Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Medan.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021