PT PLN (Persero) berkomitmen mengurangi emisi karbon yang dihasilkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara guna mendukung target pemerintah menuju Carbon Neutral 2060.

"Upaya ini mendapat dukungan finansial dari lembaga keuangan internasional, yaitu Asian Development Bank (ADB)," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, dalam keterangan tertulis, Minggu (7/11).

Dukungan ini direalisasikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Direktur General Southeast Asia Departement ADB Ramesh Subramaniam di sela rangkaian COP 26, di Glasgow, Senin (1/11).

Direktur Utama PLN menyebutkan, Indonesia memiliki peran penting dalam mengelola perubahan iklim. Pasalnya, dalam skenario business as usual (BAU) atau tidak melakukan apa-apa, emisi Indonesia akan meningkat di atas 4 miliar ton CO2 per tahun pada 2060.

Di mana dua sektor penyumbang emisi tersebut adalah sektor transportasi dan kelistrikan.

"Pada 2060, emisi sektor bisa mencapai 0,92 miliar  ton C02 per tahun, dan emisi sektor transportasi bisa mencapai 0,86 miliar ton C02 per tahun," ujarnya.

Zulkifli mengatakan, Indonesia telah berkomitmen dalam menekan emisi karbon, dengan menetapkan target netralitas karbon pada 2060 dan mewujudkan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030.

Target tersebut akan tercapai jika sektor kelistrikan dan tranportasi melakukan dekarbonisasi, PLN memiliki peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan energi ramah lingkungan.

"Misi kami adalah menyediakan listrik yang terjangkau, aman, bersih.Kami berkomitmen untuk dekarbonisasi," jelasnya.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021