Jumlah "merchant" atau pedagang yang menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS) di Sumatera Utara sudah mencapai 99,2 persen dari total target tahun 2021 yang sebanyak 486.500 "merchant".

"Jumlah pedagang yang menggunakan QRIS di Sumut sudah 482.700 atau 99,2 persen dari target sepanjang 2021 sebanyak 486.500,"ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Soekowardojo di Medan, Selasa (26/10). 

Dengan pencapaian 99,2 persen, maka BI optimistis bisa merealisasikan target sebanyak 486.500 pengguna QRIS. 

Menurut dia, pengguna QRIS yang bertambah terus itu menggembirakan. 

Apalagi, katanya, sebagian besar pengguna QRIS adalah pedagang dengan skala usaha mikro. 

Tercatat ada 313.000 pedagang usaha mikro pengguna QRIS dari total sebanyak 482.700 "merchant" QRIS. 

Soekowardojo menjelaskan, peningkatan pengguna QRIS didorong oleh berbagai program perluasan di berbagai sektor. 

Mulai sektor UMKM yang dilakukan bekerja sama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia  Kota Medan dan termasuk di sektor layanan publik melalui program e-parking berkolaborasi dengan Pemkot Medan dan Himbara.

Dia mengakui, sebagian besar pedagang pengguna QRIS masih di Kota Medan atau  60 persen dari total pengguna QRIS di Sumut. 

 "BI terus berupaya maksimal untuk memperluas implementasi QRIS di Sumut dengan berbagai cara karena potensi pengguna QRIS di Sumut masih cukup besar," katanya. 

Potensi yang besar dalam pengguna QRIS di Sumut itu melihat pada masih besarnya jumlah pengusaha khususnya skala mikro yang belum menggunakan QRIS.

Adanya pandemi COVID-19 yang membuat masyarakat khawatir menggunakan uang tunai, juga membuat penggunaan QRIS khususnya dalam transaksi jual beli semakin banyak. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021