Wali Kota Medan Bobby Nasution tengah membina sekitar 2.000 unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal yang salah satunya lewat pelatihan digitalisasi agar mereka naik kelas.

"Setelah melek teknologi, kami berharap pelaku UMKM di kota ini bisa naik kelas," kata Bobby di Medan, Selasa (12/10).

Apalagi, lanjut dia, sejak pandemi COVID-19 melanda,  pelaku UMKM sebagai salah satu pilar utama perekonomian negara ikut terdampak.

Baca juga: PKK Medan apresiasi vaksinasi oleh Pengajian Sejuta Ummat

Untuk bangkit dari dampak itu, Bobby berharap pelaku UMKM lokal harus akrab dengan sistem digitalisasi.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pembinaan pemasaran agar pelaku UMKM lokal mendapat wawasan pengemasan produk sehingga tampilan produk makin menarik.

Pemkot setempat juga memberikan bantuan inventaris guna meningkatkan kualitas produk dan mengetahui suatu produk kompetitif bertujuan mendongkrak penjualan.

"Tidak cuma pembinaan dan inventaris, tetapi juga menjadikan Pemkot Medan sebagai pasar pelaku UMKM. Ini ditandai kerja sama Pemkot Medan dan pelaku UMKM di sektor kuliner," kata Bobby.

Uci (35), pelaku UMKM di bidang kuliner, mengatakan bahwa langkah pemkot setempat sangat positif lewat program digitalisasi karena semua orang harus melek teknologi.

"Alhamdulillah, saya sudah beralih ke dunia digital. Teknologi zaman sekarang dengan dahulu tentunya berbeda. Pada masa digital yang makin canggih ini, saya harus dibantu admin," kata Uci.

Sejak beralih ke dunia digital, dia punya produk, seperti jus, kue, oleh-oleh, dan makanan rumahan, yang dijual secara daring.

"Berjualan secara online ini, sangat membantu saya," kata Uci.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021