Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan belanja biaya perawatan pasien COVID-19 mencapai Rp30,1 triliun untuk 453 ribu pasien sejak Januari sampai Agustus 2021.

"Jadi APBN berada di garda terdepan melindungi masyarakat dari COVID-19 melalui anggaran," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA September 2021 secara daring di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan belanja perawatan pasien COVID-19 tersebut belum sepenuhnya selesai karena masih akan ada lagi klaim yang sedang dalam proses verifikasi mengingat adanya lonjakan kasus COVID-19 di bulan Juli dan Agustus 2021.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani sebut realisasi PEN capai 53,2 persen

Untuk bulan Juli 2021 saja, klaim perawatan pasien COVID-19 tercatat Rp9,4 triliun sedangkan di Agustus 2021 mencapai Rp4,7 triliun.

Selain itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menuturkan belanja pengadaan vaksin mencapai Rp14,48 triliun per Agustus 2021 yang diberikan untuk 94,5 juta dosis.

"Rinciannya 63,1 juta dosis vaksin satu dan 35,9 juta dosis vaksin dua yang disuntikan kepada masyarakat," ujarnya.

Kemudian, terdapat pula belanja insentif tenaga kesehatan (nakes) pusat senilai Rp 6,5 triliun pada Agustus 2021 untuk 941 ribu nakes, serta Rp4,1 triliun untuk 357 ribu nakes daerah.

Sementara untuk penanganan kesehatan lainnya, tercatat diberikan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Rp30,76 triliun untuk 96,5 juta jiwa, bantuan iuran JKN bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)/Bukan Pekerja (BP) kelas III Rp1,3 triliun untuk 29,3 juta jiwa.

Lalu, terdapat bantuan untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) Rp6,7 triliun, sehingga realisasi anggaran kesehatan sejak 1 Januari sampai dengan 31 Agustus 2021 mencapai Rp140,5 triliun.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021