Permintaan minyak goreng ke BULOG Sumatera Utara terus meningkat sehingga stok komoditas itu di gudang menjadi sering habis/kosong.
"Begitu ada stok minyak goreng, permintaan secara langsung atau online terus banyak sehingga stok langsung habis," ujar Pimpinan Wilayah Sumut Perum BULOG, Arif Mandu di Medan, Rabu (22/9).
Pekan lalu misalnya, ada stok minyak goreng di gudang BULOG sebanyak 1.200 liter dan dengan waktu cepat langsung terjual habis.
Baca juga: Bulog Sumut siapkan stok beras premium untuk tekan lonjakan harga
Jadi pekan ini, stok minyak goreng di gudang BULOG habis lagi.Tapi di GDC (Gudang Distribution Center) BULOG masih ada 1.362 liter, ujar Arif Mandu didampingi Kepala Bidang Komersil BULOG Sumut, Wahyu.
Permintaan yang tinggi diduga karena harga jual BULOG yang lebih murah dibandingkan di pasar yang harganya tren menguat.
Harga jual minyak goreng (untuk per paket) BULOG sekitar Rp13 700 per liter atau di bawah harga pasar yang sudah sekitar Rp14. 500-Rp15.00 per liter.
"Harga minyak goreng memang tergantung dengan harga CPO.Saat ini, harga CPO tren menguat," katanya.
Arif Mandu mengakui, saat ini, BULOG Sumut mengupayakan pengadaan minyak goreng secara mandiri.
"Kalau selama ini, pengadaan minyak goreng Sumut dari pusat, sekarang diupayakan secara mandiri," katanya.
Upaya mandiri dalam pengadaan mengingat Sumut juga sebagai salah satu sentra produksi minyak goreng.
"Bulog terus berupaya meningkatkan stok agar ketersediaan di pasar bisa semakin banyak sehingga bisa menekan lonjakan harga jual di pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021