Owner Deenee Gallery, Digital Marketing Trainer, dan Pendamping SIGAP UMKM, Niken Rizki Amalia pada webiner Literasi Digital untuk Deli Serdang, Sabtu (21/8) memaparkan tema Pentingnya Fitur Keamanan Pada Aplikasi Percakapan dan Media Sosial.
Dalam pemaparannya, Niken menjabarkan fitur keamanan di whatsapp, meliputi mematikan laporan baca, menghapus dan melaporkan spam, membersihkan pesan di dalam chat, meminta info akun, mengaktifkan verifikasi dua langkah, serta mengendalikan setelah privasi.
Fitur keamanan facebook, mencakup privasi checkup, security checkup, serta autentikasi dua faktor.
Baca juga: Tren pekerjaan yang paling dicari pada Tahun 2021
Tindakan pencegahan kejahatan menggunakan media sosial, dengan cara batasi siapa yang dapat menemukan melalui pencarian online, log out setelah setiap sesi, gunakan verifikasi dua langkah dengan OTP.
Tidak membagikan informasi pribadi di media sosial, tidak menerima permintaan pertemanan dari orang tidak dikenal, tidak klik link yang mencurigakan, serta ingat jejak digital bisa dilihat siapapun dan kapanpun.
Dilanjutkan oleh Praktisi Public Speaking dan Founder IMan Komunika, Imam Darmawan yang mengangkat tema Jangan Asal Setuju, Ketahui Dulu Ketentuan Privasi dan Keamanannya.
Iman membahas privasi merupakan hak untuk dibiarkan sendiri, memiliki kendali atas bagaimana informasi pribadi seseorang dikumpulkan dan digunakan.
Hal yang harus diperhatikan dalam menjaga ketentuan privasi dan keamanannya, antara lain luangkan waktu untuk membaca syarat dan ketentuan, selalu perbarui kemampuan literasi, lindungi diri dari serangan digital, pahami etika, norma, dan adab, serta pastikan paham dan mengerti apa yang disetuji.
Narasumber terakhir pada pilar Eetika Digital oleh Mukromin kaka (ASN Kementerian Keuangan dan Founder @Suksessaham.id).
Kaka menjelaskan konten digital diukur dengan standar yang berbeda dan tergantung pada platformnya.
Konten digital yang harus dilakukan meliputi, mengenal dan mengaudentifikasi audience, konten kreator perlu mengetahui siapa audiensnya dan mengidentifikasinya. Menetapkan tujuan yang jelas, konten kreator harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur.
Serta berinvestasi terhadap format dan desain, konten kreator perlu menyajikan kontennya secara visual dan interaktif.
Konten digital yang tidak perlu dilakukan meliputi, fokus pada kuantitas, akan menghasilkan konten yang biasa saja dan cenderung hanya mengejar jumlah daripada kualitas.
Menjebak audiens, konten kreator bertanggung jawab mulai dari judul, isi, dan pengemasan konten. Serta, mengikuti arus, jangan mengikuti arus dan meniru keberhasilan konten orang lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Dalam pemaparannya, Niken menjabarkan fitur keamanan di whatsapp, meliputi mematikan laporan baca, menghapus dan melaporkan spam, membersihkan pesan di dalam chat, meminta info akun, mengaktifkan verifikasi dua langkah, serta mengendalikan setelah privasi.
Fitur keamanan facebook, mencakup privasi checkup, security checkup, serta autentikasi dua faktor.
Baca juga: Tren pekerjaan yang paling dicari pada Tahun 2021
Tindakan pencegahan kejahatan menggunakan media sosial, dengan cara batasi siapa yang dapat menemukan melalui pencarian online, log out setelah setiap sesi, gunakan verifikasi dua langkah dengan OTP.
Tidak membagikan informasi pribadi di media sosial, tidak menerima permintaan pertemanan dari orang tidak dikenal, tidak klik link yang mencurigakan, serta ingat jejak digital bisa dilihat siapapun dan kapanpun.
Dilanjutkan oleh Praktisi Public Speaking dan Founder IMan Komunika, Imam Darmawan yang mengangkat tema Jangan Asal Setuju, Ketahui Dulu Ketentuan Privasi dan Keamanannya.
Iman membahas privasi merupakan hak untuk dibiarkan sendiri, memiliki kendali atas bagaimana informasi pribadi seseorang dikumpulkan dan digunakan.
Hal yang harus diperhatikan dalam menjaga ketentuan privasi dan keamanannya, antara lain luangkan waktu untuk membaca syarat dan ketentuan, selalu perbarui kemampuan literasi, lindungi diri dari serangan digital, pahami etika, norma, dan adab, serta pastikan paham dan mengerti apa yang disetuji.
Narasumber terakhir pada pilar Eetika Digital oleh Mukromin kaka (ASN Kementerian Keuangan dan Founder @Suksessaham.id).
Kaka menjelaskan konten digital diukur dengan standar yang berbeda dan tergantung pada platformnya.
Konten digital yang harus dilakukan meliputi, mengenal dan mengaudentifikasi audience, konten kreator perlu mengetahui siapa audiensnya dan mengidentifikasinya. Menetapkan tujuan yang jelas, konten kreator harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur.
Serta berinvestasi terhadap format dan desain, konten kreator perlu menyajikan kontennya secara visual dan interaktif.
Konten digital yang tidak perlu dilakukan meliputi, fokus pada kuantitas, akan menghasilkan konten yang biasa saja dan cenderung hanya mengejar jumlah daripada kualitas.
Menjebak audiens, konten kreator bertanggung jawab mulai dari judul, isi, dan pengemasan konten. Serta, mengikuti arus, jangan mengikuti arus dan meniru keberhasilan konten orang lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021