Yohana Lumbantobing, siswi kelas XI SMAN 3 Tarutung, anak kedua pasangan ayahanda Olsen Lumbantobing-Ibunda Jesminawati Lubis, warga Desa Hapoltahan, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, menyita perhatian publik setelah berhasil menulis tiga novel pada usia belianya saat ini, 16 tahun.
Yohana yang lahir pada 16 Juli 2005 itu, sukses meniti bakat menulisnya hingga membuahkan karya berupa tiga novel milenial.
"Awalnya itu saya baca buku-buku novel, terus tertarik buat nulis, karena mau buktikan sama orang-orang kalau saya punya sesuatu yang bisa dibanggakan," urai Yohana kepada ANTARA, Kamis (16/9).
Baca juga: Dua warga Pahae Taput meninggal akibat truk bata tabrak bus di Toba
Melalui aplikasi "Wattpad", novel perdana berjudul "My Ice-good Boyfriend" yang ditulisnya saat masih duduk di bangku kelas IX SMP telah dibaca sebanyak 1 juta kali.
"Novel pertama saya bercerita tentang cewek yang suka sama satu cowok dan dia berusaha buat dapatin cowok itu. Mengenai itu, kebetulan cerita itu murni dari inspirasi saya, dan juga dari beberapa pengalaman teman-teman, kemudian saya angkat dan jadikan sebuah cerita," terangnya.
Berhasil menuntaskan satu cerita, Yohana kembali mengasah kemampuan menulisnya sembari terus mencari teknik penulisan novel yang baik, dan menjadikan "Dear Nathan" karya Erisca Febriani, sebagai salah satu referensi penulisannya.
"Kekuasaan imajinatif dan juga sedikit menambahkan dari kisah nyata menjadi motivasi penulisan," ujarnya.
Alhasil, dua novel lainnya berjudul "Prince" dan "Hades" mampu dituntaskannya di tengah pandemi COVID-19, 2021 ini.
"Prince itu bercerita tentang cowok nakal yang suka semena-mena, terus suka sama cewek pendiam yang cuek. Kalau 'Hades' menceritakan kisah cowok yang menjadikan adik kelasnya yang kerap dibully sebagai pacar karena kasihan," sebutnya.
Novel berjudul "Prince" langsung diminati oleh lebih dari 4 juta pembaca, sementara "Hades" sudah dibaca 800 ribu lebih pada aplikasi "Wattpad".
"Ketiga novel ini memiliki pesan tersirat, dimana kita harus berusaha sekuat mungkin untuk apa yang kita mau dan menurut kita terbaik untuk kita," jelasnya.
Dan tak butuh waktu lama, ketiga novel karya Yohana pun dilirik penerbit dan siap untuk diterbitkan.
Novel berjudul 'My Ice-good Boyfriend' diterbitkan Alra Media, 'Prince' oleh Maple books, serta 'Hades' oleh Youth Publishing.
Sebagai novelis muda, Yohana berharap, para kaum millenial lainnya mampu menemukan bakat di dalam diri masing-masing dan mengembangkannya demi kebaikan orang di sekitarnya.
"Peran serta pemerintah juga sangat diharapkan dalam memotivasi setiap orang atau setiap generasi millenial untuk mau dan berani mencoba, serta mencari tahu dimana letak keahlian mereka yang yang perlu dikembangkan," tukas gadis yang menjadikan sosok seorang 'public relations' sebagai cita-citanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Yohana yang lahir pada 16 Juli 2005 itu, sukses meniti bakat menulisnya hingga membuahkan karya berupa tiga novel milenial.
"Awalnya itu saya baca buku-buku novel, terus tertarik buat nulis, karena mau buktikan sama orang-orang kalau saya punya sesuatu yang bisa dibanggakan," urai Yohana kepada ANTARA, Kamis (16/9).
Baca juga: Dua warga Pahae Taput meninggal akibat truk bata tabrak bus di Toba
Melalui aplikasi "Wattpad", novel perdana berjudul "My Ice-good Boyfriend" yang ditulisnya saat masih duduk di bangku kelas IX SMP telah dibaca sebanyak 1 juta kali.
"Novel pertama saya bercerita tentang cewek yang suka sama satu cowok dan dia berusaha buat dapatin cowok itu. Mengenai itu, kebetulan cerita itu murni dari inspirasi saya, dan juga dari beberapa pengalaman teman-teman, kemudian saya angkat dan jadikan sebuah cerita," terangnya.
Berhasil menuntaskan satu cerita, Yohana kembali mengasah kemampuan menulisnya sembari terus mencari teknik penulisan novel yang baik, dan menjadikan "Dear Nathan" karya Erisca Febriani, sebagai salah satu referensi penulisannya.
"Kekuasaan imajinatif dan juga sedikit menambahkan dari kisah nyata menjadi motivasi penulisan," ujarnya.
Alhasil, dua novel lainnya berjudul "Prince" dan "Hades" mampu dituntaskannya di tengah pandemi COVID-19, 2021 ini.
"Prince itu bercerita tentang cowok nakal yang suka semena-mena, terus suka sama cewek pendiam yang cuek. Kalau 'Hades' menceritakan kisah cowok yang menjadikan adik kelasnya yang kerap dibully sebagai pacar karena kasihan," sebutnya.
Novel berjudul "Prince" langsung diminati oleh lebih dari 4 juta pembaca, sementara "Hades" sudah dibaca 800 ribu lebih pada aplikasi "Wattpad".
"Ketiga novel ini memiliki pesan tersirat, dimana kita harus berusaha sekuat mungkin untuk apa yang kita mau dan menurut kita terbaik untuk kita," jelasnya.
Dan tak butuh waktu lama, ketiga novel karya Yohana pun dilirik penerbit dan siap untuk diterbitkan.
Novel berjudul 'My Ice-good Boyfriend' diterbitkan Alra Media, 'Prince' oleh Maple books, serta 'Hades' oleh Youth Publishing.
Sebagai novelis muda, Yohana berharap, para kaum millenial lainnya mampu menemukan bakat di dalam diri masing-masing dan mengembangkannya demi kebaikan orang di sekitarnya.
"Peran serta pemerintah juga sangat diharapkan dalam memotivasi setiap orang atau setiap generasi millenial untuk mau dan berani mencoba, serta mencari tahu dimana letak keahlian mereka yang yang perlu dikembangkan," tukas gadis yang menjadikan sosok seorang 'public relations' sebagai cita-citanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021