Pemerintah Kota Medan mengaku belum memikirkan profit dari mencanangkan tiga pasar bersih sebagai realisasi program prioritas bidang kebersihan di daerah ini.

"Kita urus sampah, jangan dulu bicarakan profit. Ini kewajiban. Memang dari sampah sering kita dengar ada peluang profitnya, bisa jadi listrik, pupuk. Tapi ini kita fokus kebersihan dulu," kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution di Medan, Kamis (16/9).

Ia mengatakan, Pemkot Medan mencanangkan tiga pasar bersih sebagai percontohan karena langsung mengolah sampah, yakni Induk Lau Cih, Sentosa Baru dan Bakti di Pasar Induk Lau Cih, Medan, Rabu (15/9).

Wali kota berharap kedepan ada 51 pasar di ibu kota Provinsi Sumut bisa mengolah sendiri sampahnya menjadi kompos demi mewujudkan kebersihan di lingkungan pasar.

Baca juga: Pemkot Medan olah 30 ton sampah per jam jadi kompos

Baca juga: Olah sampah jadi pupuk, Pemkot Medan ingin bebas dari predikat kota terjorok

"Sekarang ini kita fokus dulu kebersihan. Target Medan bersih, pasar bersih kita canangkan. Lau Cih ini jadi percontohan, ke depan dari hulu ke hilir harus sudah bisa kelola sampah," tegas Bobby.

Wali kota mengatakan, Kota Medan menghasilkan sampah sekitar 2.000 ton per hari kelak bisa diolah, sehingga hasil daur ulang bisa diproduksi secara massal.

"Sejauh ini pengolahan sampah di TPA Terjun untuk jadi pupuk bisa 30 ton per hari. Nanti saya minta per jam 30 ton. Kalau sudah besar, baru kita pikirkan jadi profit," terang dia.

Untuk memasarkan pupuk hasil pengolahan sampah di Kota Medan, lanjutnya, tentu bukan perkara sulit karena sejumlah kepala daerah mau menampung pupuk kompos hasil pengelolaan Pemkot Medan.

"Saya sudah kontak kepala daerah, Humbahas, Sergai, Deli Serdang, dan daerah yang memang banyak pertaniannya. Kita fokus di kebersihan kota dan pasar tentunya," katanya.

"Saya tekankan ini ya, kepada dirut pasar, dinas. Kalau tak bisa, pindah saja ke daerah komoditi itu," tegas Wali Kota Bobby.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021