Co-Founder dan CMO of Bicara Project, Chika Audhika menjabarkan pentingnya keamanan privasi dalam dunia digital, untuk menghindari kekerasan berbasis gender online, penyalahgunaan data pribadi, pencemaran nama baik, serta pengendalian data pribadi.

Hal itu ia sampaikan pada webiner Literasi Digital untuk Kabupaten Asahan, Rabu, 4 Agustus 2021 dalam sesi Kemanan Digital dengan tema memahami Aturan Perlindungan Data Pribadi.

Lebih lanjut ia mengatakan terapkan hal berikut untuk melindungi data pribadi, antara lain pembatasan informasi dan data pribadi, pantang meminjamkan gawai pribadi, perkuat password, perhatikan izin, serta lakukan pelaporan jika terjadi insiden.

Baca juga: Tips aman bertransaksi online

Direktur LPT Panghengardan US AID YEP Project United State Agency for International Develop, Zuk Ichwan SY memaparkan tema “Pentingnya memiliki Digital Skill di masa Pandemi COVID-19".

Dalam pemaparannya, Zul menjelaskan kecerdasan digital merupakan nilai kompetensi kognitif, teknis, mental dan sosial untuk hidup aman, efektif, dan bertanggungjawab sebagai warga dunia digital. 

Aspek kecerdasan digital, meliputi identitas, privasi, penggunaan waktu, etika, keamanan, berpikir kritis, rekam jejak, dan kepedulian. 

Hard skill yang dibutuhkan di tahun 2021, meliputi copy writing, desain grafis, coding, data analistik, UI/UX desain, dan projek manajemen.  

Soft skill yang dibutuhkan di tahun 2021, mencakup manajemen sumber daya manusia, pemecahan masalah yang kompleks, koodinasi, pengambilan keputusan, orientasi pelayanan, kecerdasan emosional, berpikir kritis, negosiasi, serta kreatif.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital  oleh Aswan Syahputra (Ketua Karang Taruna Labuhan Batu dan Ketua PPNI LabuhanBatu) yang mengangkat tema "Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial".

Aswan menjelaskan etika berinternet merupakan seperangkat prinsip moral yang mengatur individu atau kelompok tentang perilaku apa yang dapat diterima saat menggunakan internet dan media sosial. 
Dengan demikian seseorang tidak dapat seenaknya sendiri ketika berinteraksi dengan orang lain menggunakan media internet. 

Mereka dibatasi oleh prinsip moral yang berlaku dalam kelompok tersebut, dalam hal ini adalah pengguna internet dan media sosial.

Prinsip berinternet dan bermedia sosial, meliputi penerimaan, tidak menggunakan internet untuk menipu orang lain, serta kepekaan terhadap budaya lokal dan nasional.

Hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan agar menjadi unggahan bijak, antara lain tidak membagikan hal pribadi secara berlebihan, ikuti akun yang tepat dan bermanfaat, melakukan detoks media sosial secara berkala, serta memahami bahwa jejak digital susah dihapus.

 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021