Sejumlah petani Manggis (Garcinia mangostana) yang ada di Kabupaten Mandailing Natal hanya bisa pasrah menyikapi melorotnya harga jual Manggis di musim panen di tengah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) seperti sekarang ini.

Betapa tidak, saat ini para petani hanya menjual Rp. 7.000 per Kilogramnya (Kg) Harga ini mengalami penurunan sebesar Rp. 23.000 bila dibandingkan dengan harga sebelum pandemi yang mencapai Rp. 30.000 per kg.

"Pada musim panen sebelum pandemi kita menjual ke pengumpul Rp. 30.000 per kg (super), sedangkan campuran Rp. 12 ribu, namun sekarang kita hanya menjual Rp. 7 ribu saja," ujar Mhd Irman salah seorang petani Manggis kepada ANTARA, Senin (22/8).

Baca juga: Pastap Julu masuk nominasi Anugrah Desa Wisata 2021

Sementara itu, Aswin Rangkuti salah seorang pengumpul di Kelurahan Gunung Baringin menyebutkan, penurunan harga ini disebabkan oleh menurunnya permintaan pangsa pasar. 

Selain itu, penurunan harga ini juga diakibatkan musim panen di negara-negara tujuan ekspor.

"Penurunan harga ini diakibatkan pemberlakuan PPKM disejumlah daerah tujuan pengiriman. Pengiriman kita kan ke Jakarta di sana kan ada pemberlakuan PPKM jadi barang susah masuk," jelas Aswin.

Faktor lain juga disebabkan terjadinya musim panen besar di daerah-daerah tujuan ekspor seperti Malaysia dan Thailand.

"Pangsa pasar terbesar kita biasanya beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand. Saat ini disana lagi musim panen. Jadi permintaan pasar akan Manggis menurun sehingga berdampak pada harga," jelas dia.

Meskipun permintaan pasar terhadap produksi Manggis mengalami penurunan, kata Aswin permintaan terhadap buah Manggis khususnya dari Panyabungan Timur terus ada.

Hal ini dikarenakan bagusnya kualitas buah dari wilayah itu bila dibandingkan dari daerah-daerah lain yang ada di Kabupaten Madina.

"Permintaan memang terus ada karena kualitas dari Panyabungan Timur berbeda dengan daerah lain. Manggis dari sini bisa bertahan lama karena daun kupingnya yang tebal," sebut Aswin.

Panyabungan Timur sendiri terkenal sebagai penghasil buah Manggis. Daerah tersebut bisa menghasilkan 20 ton bila musim panen setiap harinya. Setidaknya ada beberapa desa di kecamatan itu sebagai daerah penghasil buah Manggis diantaranya adalah, Desa Pagur, Tanjung Julu, Tanjung, Hutarimbaru dan Kelurahan Gunung Baringin.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021