Pegiat Literasi Digital, Edi Purwanto dalam webiner Literasi Digital untuk Kabupaten Tapanuli Selatan, Selasa (27/7) mengangkat tema “Kenali dan pahami Rekam jejak di Era Digital"
Edi membahas jejak digital adalah rekam atau bukti yang ditinggalkan setelah beraktivitas di internet yang berpotensi untuk dicari, dilihat, disalin, dicuri, dipublikasi dan diikuti orang lain.
Jejak digital dapat membentuk citra diri seseorang dan dapat menguntungkan atau merugikan diri sendiri.
Baca juga: Jangan asal klik di internet
Jejak digital dapat terlacak melalui banyak aktivitas yang dilakukan saat online, antara lain riwayat pencarian, pesan teks dalam aplikasi perpesanan dan internet, foto dan video yang sudah ditandai baik yang sengaja maupun tidak, lokasi yang pernah dikunjungi, dan interaksi di media sosial.
Jejak digital dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jejak digital pasif dan jejak digital aktif. Jejak digital aktif merupakan data yang memang sengaja dikirimkan oleh pengguna media online agar diketahui orang lain.
Jejak digital pasif merupakan jejak data yang ditinggalkan secara tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan pengguna.
Penyimpangan jejak digital ke arah negatif, seperti publikasi informasi pribadi untuk melakukan pemerasan dan pelecehan. Pemanfaatan jejak digital kea rah positif, seperti aparat keamanan mengungkapkan kasus kriminal.
Cara merawat jejak digital, meliputi gunakan akun yang berbeda dari berbagai keperluan, selalu memperbarui sistem operasi anti virus, hapus aplikasi yang tidak dipakai, gunakan kombinasi sandi yang kuat, serta unggah konten dan informasi yang positif dan bermanfaat.
Webinar diakhiri, oleh Natasya Esterita (Ketua OKK Sobat Cyber Indonesia dan Influencer dengan Followers 12,5 Ribu).
Natasya menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa kreatif dan aman di internet, dnegan cara ciptakan ide kreatif, menggali dan mengenali bakat potensi diri, serta mengembangkan bakat.
Aman di internet, dengan cara pastikan aman diruang digital, hindari berprilaku negatif sebagai pengguna internet, hindari penggunaan wifii gratis, kelola dan amankan akun serta aset digital dengan yang baik, dan saring sebelum membagikan.
Cara merawat jejak digital, meliputi gunakan akun yang berbeda dari berbagai keperluan, selalu memperbarui sistem operasi anti virus, hapus aplikasi yang tidak dipakai, gunakan kombinasi sandi yang kuat, serta unggah konten dan informasi yang positif dan bermanfaat.
Di era literasi digital seperti ini, masyarakat harus memiliki beberapa sikap, meliputi mengetahui situasi dan kondisi Negara dan bangsa saat ini, mempunyai wawasan kebangsaaan, serta menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkpribadian.
Tips untuk penggunaan internet agar bijak dalam berinternet, antara lain berhenti dan tanya kembali sebelum meneruskan sebuah informasi, pikirkan bagaimana respon orang terdekat apabila melihat unggahan pribadi pengguna.
Perlakukan pengguna lain sebagaimana diri sendiri inigin diperlakukan, serta cek konten hasil tagging pengguna lain terhadap akun pribadi dan laporkan apabila konten bermuatan negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Edi membahas jejak digital adalah rekam atau bukti yang ditinggalkan setelah beraktivitas di internet yang berpotensi untuk dicari, dilihat, disalin, dicuri, dipublikasi dan diikuti orang lain.
Jejak digital dapat membentuk citra diri seseorang dan dapat menguntungkan atau merugikan diri sendiri.
Baca juga: Jangan asal klik di internet
Jejak digital dapat terlacak melalui banyak aktivitas yang dilakukan saat online, antara lain riwayat pencarian, pesan teks dalam aplikasi perpesanan dan internet, foto dan video yang sudah ditandai baik yang sengaja maupun tidak, lokasi yang pernah dikunjungi, dan interaksi di media sosial.
Jejak digital dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jejak digital pasif dan jejak digital aktif. Jejak digital aktif merupakan data yang memang sengaja dikirimkan oleh pengguna media online agar diketahui orang lain.
Jejak digital pasif merupakan jejak data yang ditinggalkan secara tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan pengguna.
Penyimpangan jejak digital ke arah negatif, seperti publikasi informasi pribadi untuk melakukan pemerasan dan pelecehan. Pemanfaatan jejak digital kea rah positif, seperti aparat keamanan mengungkapkan kasus kriminal.
Cara merawat jejak digital, meliputi gunakan akun yang berbeda dari berbagai keperluan, selalu memperbarui sistem operasi anti virus, hapus aplikasi yang tidak dipakai, gunakan kombinasi sandi yang kuat, serta unggah konten dan informasi yang positif dan bermanfaat.
Webinar diakhiri, oleh Natasya Esterita (Ketua OKK Sobat Cyber Indonesia dan Influencer dengan Followers 12,5 Ribu).
Natasya menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa kreatif dan aman di internet, dnegan cara ciptakan ide kreatif, menggali dan mengenali bakat potensi diri, serta mengembangkan bakat.
Aman di internet, dengan cara pastikan aman diruang digital, hindari berprilaku negatif sebagai pengguna internet, hindari penggunaan wifii gratis, kelola dan amankan akun serta aset digital dengan yang baik, dan saring sebelum membagikan.
Cara merawat jejak digital, meliputi gunakan akun yang berbeda dari berbagai keperluan, selalu memperbarui sistem operasi anti virus, hapus aplikasi yang tidak dipakai, gunakan kombinasi sandi yang kuat, serta unggah konten dan informasi yang positif dan bermanfaat.
Di era literasi digital seperti ini, masyarakat harus memiliki beberapa sikap, meliputi mengetahui situasi dan kondisi Negara dan bangsa saat ini, mempunyai wawasan kebangsaaan, serta menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkpribadian.
Tips untuk penggunaan internet agar bijak dalam berinternet, antara lain berhenti dan tanya kembali sebelum meneruskan sebuah informasi, pikirkan bagaimana respon orang terdekat apabila melihat unggahan pribadi pengguna.
Perlakukan pengguna lain sebagaimana diri sendiri inigin diperlakukan, serta cek konten hasil tagging pengguna lain terhadap akun pribadi dan laporkan apabila konten bermuatan negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021