Andil PT North Sumatera Hydro Energi (NSHE) terhadap (IG) Indikasi Geografis Kopi Arabika Sipirok tidak bisa dinafikan di samping pemangku kepentingan lainnya seperti Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel).

Tidak saja akan lahirnya IG, lebih dari itu atensi PT NSHE selaku pemegang proyek PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW ini terhadap keberadaan petani kopi Sipirok juga tinggi. 

Hal itu pulalah yang menjadi topik wawancara khusus yang siarkan seratusan stasiun radio di Indonesia pada Jumat (6/8) dalam program perspektif baru berjudul:"Memberdayakan Masyarakat Kopi Sipirok".

Demikian penjelasan tertulis yang disampaikan nara sumbernya Dr Agus Djoko Ismanyo akrab disapa Adji yang diterima ANTARA di Sipirok pada Minggu (8/8).

Sesuai wawancara radio kepada pemirsa, Adji, apa sebenarnya alasan pihaknya (NSHE) membantu hak paten atau "IG" dari Kemenkum dan HAM dan bahkan memberdayakan Petani Kopi Sipirok.

Adalah, mereka (NSHE) yang menjalankan aktivitasnya di Tapsel merasa berkewajiban secara moral agar bagaimana potensi Kopi Sipirok bisa menjadi andalan atau komoditi unggulan daerah disamping upaya mendorong peningkatan ekonomi petani kopi.

Sebab, menurut pengalaman, kata Adji, komoditi yang sudah 'mengantongi'  IG untungnya akan bernilai jual tinggi. Produknya semakin berkualitas dan spesial, dan dapat bersaing seperti Kopi Colombia yang sudah cukup terkenal. 

NSHE juga membawa petani kopi Sipirok melakukan studi banding dan belajar seperti di pusat penelitian Starbucks di Kabanjahe, Kabupaten Karo. Agar lebih faham mengurus kopi yang baik dan bisa diimplementasikan. 

Kemudian upaya lain membawa pelaku kopi Sipirok dan produknya mengikuti pameraan, tampil dalam event-event kopi baik di daerah, Pulau Sumatera hingga Pulau Jawa agarblebih terkenal.

"Alasan-alasan demikianlah antara lain yang dibeberkan NSHE melalui Adji dalam wawancara penting sebagai bentuk perhatian perusahaan di areal lingkungan kerjanya," katanya.

PLTA sendiri bisa hidup tergantung bahan baku air.  Karenanya perlu lingkungan harus terjaga.   Kopi-kopi tumbuh subur di atas ketinggian 800 meter. Puncaknya tumbuh hutan-hutan sebagai penyangga kehidupan. 

"Karenanya pengembangan Kopi Sipirok yang diharap seiring dan sejalan dengan perlindungan lingkungan di puncak sangat menopang keberadaan ekosistem di hilir. Usaha masyarakat berkembang keberadaan perusahaan terjamin," katanya.

PLTA Batang Toru tempat Adji bekerja merupakan penghasil energi yang bersih dan ramah lingkungan, juga salah satu upaya bangsa kita untuk memanfaatkan energi milik sendiri yang tidak perlu di import, sudah tersedia oleh karunia Tuhan.

"Ini juga merupakan upaya mitigasi perubahan iklim. Jadi energi yang bersih ini sebagai upaya untuk menahan laju pemanasan global berada di bawah 2 persen, maka inilah salah satu kontribusinya," terangnya.

Menuruthya, potensi energi dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di Indonesia ada 75.000 mega watt (MW), dua kali lipat dari program pemerintah yaitu 35.000 MW. "Maka akan luar biasa Indonesia bila mempunyai ketahanan energi yang sangat kuat," kata Adji.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021