PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara ikut mendukung program 1.000 hari pertama kehidupan untuk menciptakan generasi emas melalui perolehan asupan gizi yang lebih baik bagi anak-anak balita Indonesia.

"Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia, dimana kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terurtama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," kata Plt Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UIW Sumut Yasmir Lukman, di Deli Serdang, Senin (2/8).

Hal tersebut dikatakan Yasmir Lukman, saat menghadiri Kelas Makan Pendamping ASI yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumatera Utara dan atas bantuan dana CSR PLN Peduli di Desa Marendal II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.

Ia menyebutkan, penyebab utama stunting dikarenakan berbagai hal seperti kondisi ekonomi dan sosial, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan asupan gizinya. Sasaran program ini adalah 100 ibu hamil melalui kelas edukasi pendampingan ibu hamil sehat dan kelas ibu menyusui bahagia.

"Selain itu 120 ibu hamil yang memiliki anak di bawah 2 tahun melalui intervensi gizi berupa dukungan pemberian makanan tambahan balita dan peningkatan pelayanan di posyandu," ujarnya.

Yasmir menjelaskan, selain itu juga pendampingan melalui kelas ayah dukung ASI serta peningkatan kapasitas kader-kader kesehatan masyarakat.

Harapannya program ini dapat mencegah stunting dengan adanya pendampingan kesehatan anak di bawah usia 2 tahun terutama mendampingi 1.000 hari pertama kehidupan.

"Melalui kehamilan yang sehat, pemberian ASI eksklusif dan ASI hingga dua tahun, dan intervensi gizi dengan pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang berkualitas," katanya.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021