Tidak semua usaha makanan minuman atau kuliner terdampak buruk di masa sulit pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan, dan belum diketahui kapan berakhir. 

Penjual buah-buahan contohnya. Bukannya berkurang, malah semakin bertambah pelaku usaha yang membuka minuman pelepas dahaga dan penyegar di waktu panas. 

"Tidak sebanyak biasanya, tapi tidak juga turun drastis," kata Yuneitty Siregar (56), pedagang juice (jus) di seputaran Pajak Hongkong, Jalan Dipanegoro, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Kamis (29/7). 

Baca juga: Objek wisata pemandian alam di Simalungun (coba) bertahan di masa pandemi

Warga Jalan Regu, Kota Pematangsiantar itu menyediakan jus nenas, jeruk, semangka, sirsak, naga, wortel, timun, belimbing, alpukat secara murni maupun kombinasi kira-kira 20-an tahun. 

Buah-buahan itu dibeli dari pedagang di pusat perbelanjaan tradisional di kota setempat dan ada juga yang langsung mengantar ke kiosnya. 

Satu gelas ukuran besar untuk saat ini dihargai antara Rp 10.000 sampai Rp 15.000 sesuai jenis buah dan mengikuti harga jual di pasaran. 

Pelanggan yang kebanyakan pegawai maupun karyawan serta kaum ibu memilih jus racikan Yuneitty, karena "kemurnian" cita rasa, sehingga kesegaran begitu terasa. 

Dan itu diakui Suriati (42), warga Kelurahan Bantan, Pematangsiantar. Menurutnya, jus buatan Yuneitty unggul karena rasa dan kekentalan ekstrak buahnya.

 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021