Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly P.Pasaribu mengingatkan rakyatnya agar tetap waspada terhadap wabah penyakit COVID-19.
Dolly utarakan saat hadir di Masjid At Taqwa, Desa Sipangko, Kecamatan Angkola Muara Tais, Selasa (20/7) dalam rangka mengikuti Shalat Idul Adha 1442 H.
Ia menggambarkan kondisi Sumut khususnya akhir ini dimana tingkat penambahan tempat tidur untuk hunian sejumlah rumah sakit hampir 10 kali lipat.
Baca juga: 20 Juli, terpapar positif COVID-19 Tapsel bertambah 11 orang
"Gambaran itu mengingatkan semua orang betapa sulitnya kondisi masyarakat saat ini akibat dampak COVID-19 melanda negeri ini termasuk di Tapsel," ujarnya.
Disinggungnya juga bahwa untuk ruang isolasi COVID-19 RSUD Sipirok di Tapsel boleh dikatakan minim hanya lima bed dan ruang karantika di Simago-mago 30 bed.
"Bed-bed isolasi dan karantina itu juga pernah satu waktu hampir terisi penuh. Walau secara bertahap akhirnya hunian berkurang seiring pasien terpapar COVID-19 itu sembuh," katanya.
Oleh karenanya alangkah baiknya, kata Dolly, upaya memutus mata rantai penularan dan penyebaran wabah penyakit COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Mari kita tingkatkan prokes untuk mengantisipasi COVID-19 dengan cara memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan dan mobilitas keramaian," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Dolly utarakan saat hadir di Masjid At Taqwa, Desa Sipangko, Kecamatan Angkola Muara Tais, Selasa (20/7) dalam rangka mengikuti Shalat Idul Adha 1442 H.
Ia menggambarkan kondisi Sumut khususnya akhir ini dimana tingkat penambahan tempat tidur untuk hunian sejumlah rumah sakit hampir 10 kali lipat.
Baca juga: 20 Juli, terpapar positif COVID-19 Tapsel bertambah 11 orang
"Gambaran itu mengingatkan semua orang betapa sulitnya kondisi masyarakat saat ini akibat dampak COVID-19 melanda negeri ini termasuk di Tapsel," ujarnya.
Disinggungnya juga bahwa untuk ruang isolasi COVID-19 RSUD Sipirok di Tapsel boleh dikatakan minim hanya lima bed dan ruang karantika di Simago-mago 30 bed.
"Bed-bed isolasi dan karantina itu juga pernah satu waktu hampir terisi penuh. Walau secara bertahap akhirnya hunian berkurang seiring pasien terpapar COVID-19 itu sembuh," katanya.
Oleh karenanya alangkah baiknya, kata Dolly, upaya memutus mata rantai penularan dan penyebaran wabah penyakit COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Mari kita tingkatkan prokes untuk mengantisipasi COVID-19 dengan cara memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan dan mobilitas keramaian," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021