Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut COVID--19 varian Delta terdeteksi di provinsi ini berasal dari 18 anak buah kapal (ABK) SV Miclyn yang berlabuh di Belawan.

"Keseluruhan ABK yang terinfeksi itu bukan merupakan warga Sumut, dua orang ABK saat ini masih menjalani perawatan dan 16 orang lainnya telah selesai menjalani isolasi," ujar Edy Rahmayadi di Medan, Sabtu.

Menurut gubernur, dua ABK di antaranya adalah warga Jakarta. Pemerintah Provinsi Sumut mengalami kesulitan mendeteksi masuknya pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Sumut karena melalui jalur laut yang dibawa oleh para nelayan dari negeri jiran Malaysia.

Baca juga: Kasus baru COVID-19 bertambah 51.952

Karena itu, Pemprov Sumut berharap pemerintah pusat dapat memberi arahan serta kebijakan apa yang harus dilakukan mengenai PMI itu. "Pemprov Sumut khawatir lonjakan COVID-19 ini terus terjadi karena dibawa PMI yang masuk ke Sumut," katanya.

Masyarakat diminta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan menaati Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Baca juga: Pemkot Medan siapkan eks RSU Tembakau Deli jadi tempat isolasi

Berdasarkan data, ujar Edy Rahmayadi, saat ini di Sumut terjadi peningkatan kasus positif yang signifikan. Pada 16 Juli, ada penambahan pasien positif sebanyak 937 orang.

Meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi yang signifikan menyebabkan dua kota di Sumut, yakni Kota Medan dan Sibolga masuk dalam level 4. Kemudian 12 kabupaten/kota di level 3, dua daerah di level 2 dan 17 kabupaten/kota di level 1.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021