Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital di Labuhan Batu untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam.
Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Sumatera Utara yaitu H. Edy Rahmayadi memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.
Dosen Politeknik Negeri Jember& RTIK Jember, Muhammad Yunus, dalam webinernya memberikan penjelasan perbedaan antara online shop, marketplace dan e commerce.
Baca juga: Kementerian Kominfo gelar Literasi Digital di Samosir
Yaitu Online Shop umumnya menjual produk sendiri melalui media sosial, dan pembayaran langsung ke penjual.
Marketplace merupakan wadah dan perantara dari penjual dan pembeli, sedangkan e commerce biasanya hanya menjual poduk pribadi dengan komunikasi melalui email atau yang disediakan oleh pihak e commerce.
Top Marketplace di Indonesia menurut Muhammad antara lain Tokopedia, Shopee, Lazada dan Bukalapak. Daya tarik pembeli di Marketpace diantaranya promo yang menarik, murah dan gratis ongkos kirim.
Sementara Praktisi IT-RTIK, Muhtadi Zubeir menerangkan bahwa privasi adalah hak individu yang menentukan apakah identitas pribadi akan diberikan atau tidak kepada pihak lain.
Data pribadi ada 2 jenis yaitu yang bersifat umum (nama, jenis kelamin, agama, alamat dan sebagainya) dan yang bersifat spesifik seperti data kesehatan, biometrik, pandangan politik, catatan kejahatan dan sebagainya.
Muhtadi selanjutnya menjelasan kenapa data pribadi harus dilindungi, hal ini karena dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertangung jawab, penipuan, pencemaran nama baik dan lain lain.
Sebagai contoh, adalah phising yaitu upaya untuk mendapatkan data pribadi secara ilegal, dan biasanya data yang menjadi sasaran adalah data pribadi, data akun dan data financial.
Di akhir pemaparannya, Muhtadi memberikan tips agar privasi kita terlindungi, antara lain jangan pernah posting data pribadi di media sosial, cek email kita apakah sudah dicuri melalui monitor.
Firefox.com atau haveibeenpwned.com, membuat password yang unik, cek seting privasi dan keamanan di google, facebook serta verifikasi 2 langkah di whatsapp.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Sumatera Utara yaitu H. Edy Rahmayadi memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.
Dosen Politeknik Negeri Jember& RTIK Jember, Muhammad Yunus, dalam webinernya memberikan penjelasan perbedaan antara online shop, marketplace dan e commerce.
Baca juga: Kementerian Kominfo gelar Literasi Digital di Samosir
Yaitu Online Shop umumnya menjual produk sendiri melalui media sosial, dan pembayaran langsung ke penjual.
Marketplace merupakan wadah dan perantara dari penjual dan pembeli, sedangkan e commerce biasanya hanya menjual poduk pribadi dengan komunikasi melalui email atau yang disediakan oleh pihak e commerce.
Top Marketplace di Indonesia menurut Muhammad antara lain Tokopedia, Shopee, Lazada dan Bukalapak. Daya tarik pembeli di Marketpace diantaranya promo yang menarik, murah dan gratis ongkos kirim.
Sementara Praktisi IT-RTIK, Muhtadi Zubeir menerangkan bahwa privasi adalah hak individu yang menentukan apakah identitas pribadi akan diberikan atau tidak kepada pihak lain.
Data pribadi ada 2 jenis yaitu yang bersifat umum (nama, jenis kelamin, agama, alamat dan sebagainya) dan yang bersifat spesifik seperti data kesehatan, biometrik, pandangan politik, catatan kejahatan dan sebagainya.
Muhtadi selanjutnya menjelasan kenapa data pribadi harus dilindungi, hal ini karena dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertangung jawab, penipuan, pencemaran nama baik dan lain lain.
Sebagai contoh, adalah phising yaitu upaya untuk mendapatkan data pribadi secara ilegal, dan biasanya data yang menjadi sasaran adalah data pribadi, data akun dan data financial.
Di akhir pemaparannya, Muhtadi memberikan tips agar privasi kita terlindungi, antara lain jangan pernah posting data pribadi di media sosial, cek email kita apakah sudah dicuri melalui monitor.
Firefox.com atau haveibeenpwned.com, membuat password yang unik, cek seting privasi dan keamanan di google, facebook serta verifikasi 2 langkah di whatsapp.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021