Ruas jalan Provinsi Sumatera Utara sepanjang lebih kurang 51 kilometer di Kecamatan Arse,SDH dan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mendapat perhatian serius pihak terkait.

Sebagai tindak lanjut Pembicaraan  Kepala Bappedasu Hasmirizal dan Mantan Bupati Tapsel H.Syahrul Pasaribu saat sama-sama Nara Sumber Musrenbang RPJMD tanggal 23 Juni, dilakukanlah  peninjauan lapangan bersama Dinas PU Binamarga untuk  prioritas pada TA 2022.

Fuad Perkasa, Kabid Sarana prasarana dan Kewilayahan mewakili Kepala Bappeda Sumut setelah melihat langsung lokasi ruas jalan yang dibuka mantan Gubernur Sumut 2007 almarhum Raja Inal Siregar ini, mengaku cukup prihatin. 

Baca juga: Dua sumber energi listrik di Pargarutan Luat Harangan Sipirok yang membuka "jendela dunia"

"Kondisinya persis ruas jalan desa, karena tanah dan rumput sepanjang lebih kurang 8 kilometer, selebihnya berbatu itupun berkat partisipasi masyarakat agar bisa dilalui, demikian juga halnya untuk ruas jalan Propinsi Aek Sidogor - Simpang Tolang yang perlu mendapat penangan." katanya, Kamis (1/7).

Diketahui, ruas jalan tembus Kabupaten Tapanuli Selatan - Kabupaten Padang Lawas Utara ini kedepan cukup strategis. Alasannya, akan ada investasi ( PLTA). Sehingga, sarana prasarana seperti jalan sangat dibutuhkan.

Bahkan Roy Dapot Sianturi staf teknis dan Dr Ihsan Azhari Staf, Kasubbid Transportasi Bappeda Sumut ini setelah turun mengaku terkejut dan prihatin kondisi ruas jalan provinsi yang layaknya ruas jalan desa itu.

"Inilah tujuan kami turun,  peninjauan lapangan ruas jalan provinsi untuk dijadikan prioritas  penanganannya  tahun anggaran 2022. Narasi lapangan akan kami susun dan sampaikan sesuai fakta lapangan ke pimpinan di  provinsi," kata Dapot dan Ihsan.

Sementara Kadis Dinas Binamarga dan Bina Konstruksi Provsu diwakili Hasian Dasopang, KUPT Padang Sidempuan (wilayah kerja Tapsel dan Padang Sidempuan) berharap rencana pembangunan ruas jalan provinsi ini berjalan sukses.

Fuad, Hasian, Ihsan dan Dapot, keempatnya senada menyatakan di 2022 ruas jalan provinsi mulai dari Simpang Tolang, Tapsel hingga batas Paluta dapat ditingkatkan (minimal onderlagh) agar alat tranportasi lancar. 

Disinggung peninjauan jalan ruas prioritas provinsi bersama Syahrul M.Pasaribu, keempatnya Fuad, Hasian, Ihsan dan Dapot senada menyatakan Pimpinan mereka sengaja mengundang beliau (Syahrul-red) yang hadir bersama rekannya Rosadi Patra Tanjung dan Adicipta Pratama (Staf Teknis dan Staf Perpetaan Bappedasu).

Ketika ditanyakan lebih lanjut kenapa Pak Syahrul yang di undang untuk mendampingi Tim  Pemprovsu ?  Mereka secara bersama menjawab, karena dianggap orang provinsi yang dua periode menjadi kepala daerah, sehingga faham betul situasi. Lagian Pak Syahrul pernah merupakan mitra strategis OPD Propsu saat 3 periode duduk di DPRD Provinsi Sumut, dan sesungguhnya lebih lama berkiprah untuk level propinsi Sumatera Utara dibandingkan selama Kepala Daerah di Tapsel." kata mereka berempat. 
 
Persisnya di persimpangan menuju Desa Biru terlihat arah kekiri ruas jalan kabupaten yant hotmix mulus dan tidak berbanding lurus dengan ruas jalan status Provinsi Sumut arah kanan yang membutuhkan perhatian. (ANTARA/Kodir)

Masyarakat siap dukung penuh

Muhammad Rawi Ritonga juga anggota DPRD Tapsel selaku putera daerah disela mendampingi Pemprov Sumut menjelaskan bahwa ribuan masyarakat sepanjang lebih kurang 30 kilometer pada ruas jalan provinsi Sipagimbar - Batas Paluta itu sangat mendambakan adanya perbaikan (perhatian dan peningkatan).

"Terus terang saja sejak di buka almarhum Raja Inal Siregar saat menjabat Gubernur Sumut 2007 silam, ruas jalan lebih kurang 8 kilometer mulai dari Desa Tapus Godang hingga batas Paluta ini khususnya satu rupiah pun tak pernah disentuh provinsi lagi terkecuali partisipasi masyarakat, yang bila di akumulasi mencapai belasan milyar," jelasnya. 

Memang, kata Rawi beberapa waktu lalu unyuk Simpang Tolang - Tapus Godang ada perkerasan hanya saja kondisinya sekarang sudah mulai hancur parah.

Ia menyebut seandainya tidak ada partispasi masyarakat sejumlah desa bakal terisolir, dan kekayaan sumber daya alam mulai dari karet, kulit manis, coklat, padi, ternak warga tidak bisa dijual ke luar daerah lagi.

"Oleh karenanya kami warga masyarakat berterimaksih atas kunjungan pihak Tim Pemprov Sumut dengan harapan Gubsu Edy Rahmayadi dapat merealisasikan rencana program peningkatan jalan ini dalam rangka mendorong pembangunan perekonomian masyarakat agar lebih baik," kata Rawi. 

Demikian juga Abd.Basyit Dalimunthe Anggota DPRD Tapsel yang membidangi Keuangan yang turut dalam peninjauan lapangan tersebut berharap Bina Marga Propsu dapat menangani ruas jalan Propinsi tersebut karena akan dapat meningkatkan Kesejaheraan Rakyat," ujarnya.

Sementara Syahrul M.Pasaribu dalam kesempatan yang sama menyatakan apresiasi  yang tinggi kepada pihak Pemprov Sumut yang masih memercayai dirinya dalam rangka rencana program pembangunan di Sumut khususnya di wilayah Tapsel yang pernah dipimpinnya 10 tahun (2010 - 2015/2016-2021).

"Memang semasa saya menjabat Bupati sudah ada lima kali permohonan yang dilayangkan ke Provinsi Sumut dalam rangka peningkatan ruas jalan Provinsi tersebut khususnya wilayah Kecamatan Aek Bilah ini, karena Potensi Ekonominya sangat besar antara lain dengan Rencana Pembangunan PLTA Siborpa dengan Kapasitas 114 MW. Pun demikian dengan turunnya Bappeda dan PU Bina Marga Sumut melakukan peninjauan ruas jalan ini harapan masyarakat yang sejak lama diharapkan  bisa terealisasi dengan baik," tandas Syahrul.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021