Ekspor jagung sangrai Sumatera Utara ke Singapura terus naik atau sudah 53 ton sejak Januari hingga Juni 2021 dengan nilai sekitar Rp484 juta.

"Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor jagung sangrai asal Sumut ke Singapura pada 2021," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto di Medan, Selasa (29/6).

Tercatat, sejak awal tahun hingga Juni ada ekspor jagung Sangrai 53 ton ke Singapura dengan nilai Rp484 juta.

Baca juga: Sumut masih tercatat sebagai daerah pengekspor produk hortikultura

Ekspor itu naik dari tahun 2020 yang sepanjang tahun masih 54 ton dengan tiga kali pengiriman senilai Rp425 juta.

"Peningkatan ekspor di 2021 tentu saja menyenangkan, apalagi di tahun ini masih ada pandemi COVID-19," ujarnya

Menurut Yusmanto, jagung sangrai yang diekspor telah melalui serangkaian tindakan karantina yang sesuai dengan persyaratan ekspor negara tujuan.

Baca juga: Bahan baku penolong mendominasi impor Sumut di kuartal 1 2021

Dia mengakui, jagung sangrai yang diekspor itu berupa produk yang masih diolah secara konvensional yakni dengan cara memasak jagung pipil kering tanpa menggunakan minyak goreng.

"Jagung sangrai yang diolah secara konvensional itu menjadi salah satu daya tarik," katanya

Jagung sangrai itu digunakan sebagai bahan baku industri pangan.

"Ada keyakinan, ekspor jagung sangrai Sumut akan terus meningkat ke Singapura dan tidak tertutup juga memasuki pasar negara lain," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021