Inovasi kreatif Zuma Karambia (Zuma PenjUMlAhan, PerKAlian, PenguRAngan, PeMBagIAn) yang dimainkan menyerupai permainan ular tangga dapat menjadi solusi guru mengajar di tengah pandemi.
“Media Zuma Karambia ini dapat digunakan untuk memotivasi peserta didik, men-drill soal-soal sehingga peserta didik diharapkan mampu memecahkan masalah tanpa disadari,” kata pencipta karya Zuma Karambia, Yuni Mukti Hariyanti merupakan salah satu peserta dan finalis Linkar tahun 2018 dengan judul karya “Lintasan Kekal” serta finalis Linkar 2021 dengan judul karya “Zuma Karambia”, dalam keterangannya, Kamis (24/6).
Ia mengatakan, dalam permainan itu kartu soal dapat dimodifikasi menggunakan soal mengenai mata pelajaran yang lainnya. Sehingga nantinya media ini tidak hanya digunakan untuk mata pelajaran matematika saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mata pelajaran yang lainnya.
Baca juga: Polisi tahan 51 orang positif narkoba saat razia tempat hiburan malam
Zuma Karambia dibuat menyerupai sebuah permainan Zuma yang cara permainannya menyerupai ular tangga sehingga dapat digunakan untuk memotivasi peserta didik mendriling soal operasi hitung bilangan dengan mudah, sederhana dan menarik dan mampu meningkatkan kecepatan dan ketepatan peserta didik dalam menyelesaikan soal hitung bilangan.
Alat peraga ini terdiri dari satu set papan Zuma yaitu papan bergambar lintasan untuk permainan dan dilengkapi dengan dadu, kartu soal, kartu jawaban, dan ikon berbentuk gajah.
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR), Herawati Prasetyo dalam sebuah diskusi virtual Ngopi (Ngobrolin Pembelajaran & Inspirasi) ke-3 tahun 2021 bertema “Merancang Media Pembelajaran IPA dan Matematika Yang Menarik Bareng finalis Lomba inovasi Guru“ belum lama ini mengatakan guru memiliki peran strategis sebagai penggerak perubahan di dunia pendidikan.
Menurutnya, guru yang memiliki strategi jitu, kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pada KBM (kegiatan belajar mengajar) akan menjadikan peserta didik mudah dan cepat menyerap materi pembelajaran yang disajikan. Untuk itu, dia berharap agar guru bisa terus melakukan inovasi-inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
“Untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas seutuhnya tentunya Guru diharapkan dapat melakukan inovasi dalam pembelajaran hal inilah yang selalu kami dorong melalui 4 pilar pembinaan akademis, karakter, seni budaya dan kecakapan Hidup di 107 Sekolah binaan yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata dia.
Pihaknya selalu mendorong dan memfasilitasi para guru binaannya untuk bisa mengikuti berbagai ajang lomba, seperti Lomba Inovasi Karya Guru (Linkar) yang diselenggarakan oleh PT. Astra Internasional Tbk bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diselenggarakan pada 2021 dan diikuti 6.170 karya inovasi dari seluruh guru yang mengikuti lomba tersebut.
“Sebanyak 20 karya Inovasi dari Guru binaan YPA-MDR berhasil masuk sebagai finalis bahkan 6 diantaranya berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan,” kata dia.
Salah satu guru inovatif lain yakni Ifa Zulfatul Mahmudah (Guru SDN Pegadinangan 2 – Keramatwatu, Kabupaten Serang) yang merupakan salah satu guru penerima hibah penelitian dari YPA-MDR tahun 2020, peserta Linkar tahun 2020 dan tahun 2021, serta finalis Linkar 2021 dengan judul karya“MEJA KACA (MEdia belaJAr KeAdaan CuacA)”.
Karya inovatif Media MEJA KACA dilengkapi dengan 5 permainan yang berkaitan dengan topik cuaca yaitu simbol cuaca, menyusun gambar, memilih gambar, mencocokan pakaian, dan bermain identifikasi kata dengan acak huruf.
Pada setiap games akan muncul emoticon berhasil jika siswa mampu menyelesaikan dengan tepat serta akan muncul emoticon game over jika siswa belum melakukan permainan dengan tepat.
Tidak hanya permainan, aplikasi MEJA KACA juga dilengkapi dengan penjelasan materi cuaca, fakta tentang cuaca, makanan apa yang cocok dimakan dalam cuaca tertentu, dan pakaian apa yang cocok digunakan pada cuaca tertentu dan proses terjadinya hujan yang dilengkapi dengan gambar berwarna sehingga menarik bagi siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
“Media Zuma Karambia ini dapat digunakan untuk memotivasi peserta didik, men-drill soal-soal sehingga peserta didik diharapkan mampu memecahkan masalah tanpa disadari,” kata pencipta karya Zuma Karambia, Yuni Mukti Hariyanti merupakan salah satu peserta dan finalis Linkar tahun 2018 dengan judul karya “Lintasan Kekal” serta finalis Linkar 2021 dengan judul karya “Zuma Karambia”, dalam keterangannya, Kamis (24/6).
Ia mengatakan, dalam permainan itu kartu soal dapat dimodifikasi menggunakan soal mengenai mata pelajaran yang lainnya. Sehingga nantinya media ini tidak hanya digunakan untuk mata pelajaran matematika saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mata pelajaran yang lainnya.
Baca juga: Polisi tahan 51 orang positif narkoba saat razia tempat hiburan malam
Zuma Karambia dibuat menyerupai sebuah permainan Zuma yang cara permainannya menyerupai ular tangga sehingga dapat digunakan untuk memotivasi peserta didik mendriling soal operasi hitung bilangan dengan mudah, sederhana dan menarik dan mampu meningkatkan kecepatan dan ketepatan peserta didik dalam menyelesaikan soal hitung bilangan.
Alat peraga ini terdiri dari satu set papan Zuma yaitu papan bergambar lintasan untuk permainan dan dilengkapi dengan dadu, kartu soal, kartu jawaban, dan ikon berbentuk gajah.
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR), Herawati Prasetyo dalam sebuah diskusi virtual Ngopi (Ngobrolin Pembelajaran & Inspirasi) ke-3 tahun 2021 bertema “Merancang Media Pembelajaran IPA dan Matematika Yang Menarik Bareng finalis Lomba inovasi Guru“ belum lama ini mengatakan guru memiliki peran strategis sebagai penggerak perubahan di dunia pendidikan.
Menurutnya, guru yang memiliki strategi jitu, kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pada KBM (kegiatan belajar mengajar) akan menjadikan peserta didik mudah dan cepat menyerap materi pembelajaran yang disajikan. Untuk itu, dia berharap agar guru bisa terus melakukan inovasi-inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
“Untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas seutuhnya tentunya Guru diharapkan dapat melakukan inovasi dalam pembelajaran hal inilah yang selalu kami dorong melalui 4 pilar pembinaan akademis, karakter, seni budaya dan kecakapan Hidup di 107 Sekolah binaan yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata dia.
Pihaknya selalu mendorong dan memfasilitasi para guru binaannya untuk bisa mengikuti berbagai ajang lomba, seperti Lomba Inovasi Karya Guru (Linkar) yang diselenggarakan oleh PT. Astra Internasional Tbk bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diselenggarakan pada 2021 dan diikuti 6.170 karya inovasi dari seluruh guru yang mengikuti lomba tersebut.
“Sebanyak 20 karya Inovasi dari Guru binaan YPA-MDR berhasil masuk sebagai finalis bahkan 6 diantaranya berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan,” kata dia.
Salah satu guru inovatif lain yakni Ifa Zulfatul Mahmudah (Guru SDN Pegadinangan 2 – Keramatwatu, Kabupaten Serang) yang merupakan salah satu guru penerima hibah penelitian dari YPA-MDR tahun 2020, peserta Linkar tahun 2020 dan tahun 2021, serta finalis Linkar 2021 dengan judul karya“MEJA KACA (MEdia belaJAr KeAdaan CuacA)”.
Karya inovatif Media MEJA KACA dilengkapi dengan 5 permainan yang berkaitan dengan topik cuaca yaitu simbol cuaca, menyusun gambar, memilih gambar, mencocokan pakaian, dan bermain identifikasi kata dengan acak huruf.
Pada setiap games akan muncul emoticon berhasil jika siswa mampu menyelesaikan dengan tepat serta akan muncul emoticon game over jika siswa belum melakukan permainan dengan tepat.
Tidak hanya permainan, aplikasi MEJA KACA juga dilengkapi dengan penjelasan materi cuaca, fakta tentang cuaca, makanan apa yang cocok dimakan dalam cuaca tertentu, dan pakaian apa yang cocok digunakan pada cuaca tertentu dan proses terjadinya hujan yang dilengkapi dengan gambar berwarna sehingga menarik bagi siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021