Peningkatan jumlah pasien positif COVID-19 di Sumut menunjukkan masyarakat di daerah itu mengabaikan penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehati-hari di tengah pandemi COVID yang masih berlangsung.
"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam mengatasi atau menekan jumlah penderita COVID-19, tetapi perlu dukungan masyarakat dengan menjalankan prokes (protokol kesehatan), " ujar Saut Aritonang, dari Satgas Penanganan COVID-19 Sumut di Medan, Senin (7/6).
Baca juga: 2,12 miliar lebih dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh dunia
Dia mengatakan itu dalam diskusi soal Pengaruh Penerapan Pembatasan Perjalanan Dalam Negeri Jelang Libur Idul Fitri 1442 H Terhadap Kenaikan Angka Kasus COVID-19 di Sumut yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumut.
Pembicaraan lainnya Teguh Supriyadi dari Dinas Kesehatan Sumut dan perwakilan Polda Sumut, AKBP Eddy Suryantha Tarigan.
Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Sumut hingga 7 Juni, tercatat sudah mencapai 32.627 setelah dalam satu hari ada penambahan 99 kasus.
Padahal saat Pemerintah Provinsi Sumut melakukan penerapan pembatasan perjalanan dalam negeri menjelang libur Lebaran 2021, lonjakan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 itu bisa ditekan.
"Jadi memang perlu dukungan semua pihak termasuk masyarakat untuk menekan angka COVID-19.Perlu ada kesadaran tinggi dalam menjalankan prokes," katanya.
Saat ini, kata dia, terlihat masyarakat abai menjalankan prokes apalagi saat berada di tengah keluarga dan di tempat kerja dengan perhitungan tidak ada penularan COVID-19 itu.
"Perlu menyadarkan semua orang agar saling mengingatkan dalam menjalankan prokes dimana saja termasuk di rumah, " katanya.
AKBP Eddy Suryantha Tarigan mengatakan, pemberian sanksi harus ditegakkan bagi warga yang melalaikan prokes di tengah edukasi yang juga harus terus dilakukan soal COVID-19 dan dampaknya .
Termasuk tetap membuat kebijakan yang bisa menekan penyebaran COVID-19 itu.
Larangan mudik dan diikuti penyekatan arus mudik yang dilakukan menjelang Lebaran, misalnya, kata dia, terbukti bisa menekan angka terpapar COVID-19 di Sumut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam mengatasi atau menekan jumlah penderita COVID-19, tetapi perlu dukungan masyarakat dengan menjalankan prokes (protokol kesehatan), " ujar Saut Aritonang, dari Satgas Penanganan COVID-19 Sumut di Medan, Senin (7/6).
Baca juga: 2,12 miliar lebih dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh dunia
Dia mengatakan itu dalam diskusi soal Pengaruh Penerapan Pembatasan Perjalanan Dalam Negeri Jelang Libur Idul Fitri 1442 H Terhadap Kenaikan Angka Kasus COVID-19 di Sumut yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumut.
Pembicaraan lainnya Teguh Supriyadi dari Dinas Kesehatan Sumut dan perwakilan Polda Sumut, AKBP Eddy Suryantha Tarigan.
Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Sumut hingga 7 Juni, tercatat sudah mencapai 32.627 setelah dalam satu hari ada penambahan 99 kasus.
Padahal saat Pemerintah Provinsi Sumut melakukan penerapan pembatasan perjalanan dalam negeri menjelang libur Lebaran 2021, lonjakan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 itu bisa ditekan.
"Jadi memang perlu dukungan semua pihak termasuk masyarakat untuk menekan angka COVID-19.Perlu ada kesadaran tinggi dalam menjalankan prokes," katanya.
Saat ini, kata dia, terlihat masyarakat abai menjalankan prokes apalagi saat berada di tengah keluarga dan di tempat kerja dengan perhitungan tidak ada penularan COVID-19 itu.
"Perlu menyadarkan semua orang agar saling mengingatkan dalam menjalankan prokes dimana saja termasuk di rumah, " katanya.
AKBP Eddy Suryantha Tarigan mengatakan, pemberian sanksi harus ditegakkan bagi warga yang melalaikan prokes di tengah edukasi yang juga harus terus dilakukan soal COVID-19 dan dampaknya .
Termasuk tetap membuat kebijakan yang bisa menekan penyebaran COVID-19 itu.
Larangan mudik dan diikuti penyekatan arus mudik yang dilakukan menjelang Lebaran, misalnya, kata dia, terbukti bisa menekan angka terpapar COVID-19 di Sumut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021