Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menghindari kerumunan saat Idul Fitri dengan cara meniadakan kumpul-kumpul bersama dan menggantinya dengan silaturahmi virtual.
"Di masa pandemi, sebaiknya silaturahmi dalam rangka Idul Fitri hanya dilakukan bersama keluarga serumah dan tidak menggelar kegiatan open house atau halal bihalal," kata kata ahli kesehatan masyarakat dr. Samuel Josafat Olam, MPH. kepada ANTARA.
Meski tidak bertemu langsung, ada berbagai alternatif untuk menunjukkan perhatian dan melepas rindu dengan sanak saudara, termasuk dengan mengirimkan makanan atau parsel Lebaran yang semakin ramai saat Ramadhan.
Baca juga: Harga ikan laut di Pandan mulai merangkak naik
Dia menyarankan untuk menikmati hari Idul Fitri di rumah saja bersama keluarga dengan kegiatan menyenangkan bersama, seperti memasak, bermain musik, menonton film, melakukan panggilan video dengan keluarga lain.
"Bagi mereka yang terpaksa harus bertemu dengan orang lain, misalnya ketika ada tetangga yang bertamu, selalu kenakan masker dan hindari makan bersama," dia berpesan.
Sebaiknya Anda juga membatasi waktu pertemuan dan jangan bersalaman atau kontak fisik secara langsung. Jangan lupa selalu mencuci tangan setelah menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi. Dia juga berpesan untuk keluarga yang salah satu anggotanya lanjut usia untuk tidak lengah meski sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Meskipun banyak lansia kini sudah mendapatkan vaksin, tidak berarti mereka terlindung sepenuhnya, sehingga mereka perlu dijaga untuk tidak berkontak dengan orang lain. Demikian pula orang-orang dengan penyakit penyerta dan yang tidak dalam kondisi sehat sepenuhnya."
Dia juga menyarankan untuk shalat Id di rumah, seperti anjuran dari Majelis Ulama Indonesia, karena tidak ada cara yang lebih efektif untuk mencegah penularan COVID-19 selain berada di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain.
Dia mengingatkan, tidak semua tempat diizinkan menggelar shalat Idul Fitri berjamaah kecuali lokasi yang masuk ke dalam zona hijau dan kuning yang ketentuannya tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 07 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid.
"Para lansia, orang dengan penyakit penyerta, orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, serta anak-anak disarankan tidak menghadiri shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan," ujarnya.
Jika ada yang masih ingin melaksanakan ibadah ini di masjid atau lapangan, dia mengingatkan untuk selalu mengenakan masker secara benar, menjaga jarak minimal 1,5 meter dari orang lain, membawa perlengkapan shalat pribadi dari rumah, dan rajin mencuci tangan.
"Lebih baik lagi jika membawa larutan hand sanitizer untuk digunakan setelah menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi."
Sepulangnya dari masjid setelah shalat Idul Fitri, sebaiknya segera cuci seluruh perlengkapan shalat dan pakaian yang dikenakan, lalu mandi sebelum berkumpul lagi bersama keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Di masa pandemi, sebaiknya silaturahmi dalam rangka Idul Fitri hanya dilakukan bersama keluarga serumah dan tidak menggelar kegiatan open house atau halal bihalal," kata kata ahli kesehatan masyarakat dr. Samuel Josafat Olam, MPH. kepada ANTARA.
Meski tidak bertemu langsung, ada berbagai alternatif untuk menunjukkan perhatian dan melepas rindu dengan sanak saudara, termasuk dengan mengirimkan makanan atau parsel Lebaran yang semakin ramai saat Ramadhan.
Baca juga: Harga ikan laut di Pandan mulai merangkak naik
Dia menyarankan untuk menikmati hari Idul Fitri di rumah saja bersama keluarga dengan kegiatan menyenangkan bersama, seperti memasak, bermain musik, menonton film, melakukan panggilan video dengan keluarga lain.
"Bagi mereka yang terpaksa harus bertemu dengan orang lain, misalnya ketika ada tetangga yang bertamu, selalu kenakan masker dan hindari makan bersama," dia berpesan.
Sebaiknya Anda juga membatasi waktu pertemuan dan jangan bersalaman atau kontak fisik secara langsung. Jangan lupa selalu mencuci tangan setelah menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi. Dia juga berpesan untuk keluarga yang salah satu anggotanya lanjut usia untuk tidak lengah meski sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Meskipun banyak lansia kini sudah mendapatkan vaksin, tidak berarti mereka terlindung sepenuhnya, sehingga mereka perlu dijaga untuk tidak berkontak dengan orang lain. Demikian pula orang-orang dengan penyakit penyerta dan yang tidak dalam kondisi sehat sepenuhnya."
Dia juga menyarankan untuk shalat Id di rumah, seperti anjuran dari Majelis Ulama Indonesia, karena tidak ada cara yang lebih efektif untuk mencegah penularan COVID-19 selain berada di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain.
Dia mengingatkan, tidak semua tempat diizinkan menggelar shalat Idul Fitri berjamaah kecuali lokasi yang masuk ke dalam zona hijau dan kuning yang ketentuannya tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 07 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid.
"Para lansia, orang dengan penyakit penyerta, orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, serta anak-anak disarankan tidak menghadiri shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan," ujarnya.
Jika ada yang masih ingin melaksanakan ibadah ini di masjid atau lapangan, dia mengingatkan untuk selalu mengenakan masker secara benar, menjaga jarak minimal 1,5 meter dari orang lain, membawa perlengkapan shalat pribadi dari rumah, dan rajin mencuci tangan.
"Lebih baik lagi jika membawa larutan hand sanitizer untuk digunakan setelah menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi."
Sepulangnya dari masjid setelah shalat Idul Fitri, sebaiknya segera cuci seluruh perlengkapan shalat dan pakaian yang dikenakan, lalu mandi sebelum berkumpul lagi bersama keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021