Perusahaan panasbumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) merealisasikan kompensasi kepada seluruh rumah tangga yang ada di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Kompensasi bagi 415 rumah tangga ini dilaksanakan di Bagas Godang, Sibanggor Julu, Jumat (7/2) dengan kompensasi setiap rumah tangga memperoleh Rp. 750.000.-

Selain kompensasi bagi warga, perusahaan juga memberikan kompensasi ganti rugi lahan yang terancam gagal panen pada peristiwa tersebut.

Baca juga: Hari pertama penyekatan mudik, 2 unit mobil pemudik asal Siantar dan Madina dipulangkan

Kompensasi ini sebagai tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat yang tidak dapat bekerja selama 20 hari pasca peristiwa H2S yang terjadi pada 25 Januari yang lalu.

Manager CDCR PT SMGP, Nina Gultom kepada wartawan, Minggu (9/2) mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam rangka penanggulangan dampak musibah yang terjadi 25 Januari yang lalu.

"Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu. Dan kiranya ke depan hubungan perusahaan dengan masyarakat semakin erat sehingga perusahaan ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat daerah," ucapnya.

Kepala Desa Sibanggor Julu, Awaluddin mengatakan setiap rumah tangga yang ada di desa itu memperoleh dana kompensasi sebesar Rp. 750.000.-

"Tanpa terkecuali, semuanya mendapat, yaitu Rp 750 ribu setiap rumah tangga. Ini kompensasi dari PT SMGP atas dampak peristiwa tanggal 25 Januari yang lalu," ujarnya.

Selain itu, perusahaan juga menyanggupi tuntutan warga terhadap ancaman gagal panen di lahan warga akibat kejadian H2S. 

"Luas lahan keseluruhan 1.345,1 pastak. Dan setiap pastak mendapat kompensasi Rp 400 ribu," jelasnya.

"Alhamdulillah ini sangat membantu, dan kompensasi ini juga berdasarkan hasil kesepakatan antara masyarakat dengan perusahaan, dengan harapan kiranya kerjasama perusahaan dengan warga sekitar dapat ditingkatkan," harap Kades.

Camat Puncak Sorik Marapi, Akhiruddin Batubara berpesan kompensasi ini sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat setelah musibah yang terjadi pada 25 Januari yang lalu. 

"Ini sebagai tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat, jangan disalahartikan. Kita harus menghargai niat baik perusahaan, dan kompensasi ini terealisasi setelah melalui proses dan kesepakatan bersama," ucap Camat.

Selain warga Desa Sibanggor Julu, kompensasi serupa juga diberikan kepada masyarakat Desa Sibanggor Tonga dengan besaran dana yang sama, Rp 750 ribu untuk satu rumah tangga dan Rp 400 ribu untuk satu pastak persawahan yang terancam gagal panen akibat dampak H2S.

Di Sibanggor Tonga, jumlah rumah tangga yang menerima kompensasi sebanyak 192 KK. Dan, luas lahan yang gagal panen dan diganti kompensasi yaitu 334 pastak. 

Penyerahannya kompensasi untuk rumah tangga dilakukan pada Kamis (6/5), sedangka penyerahan kompensasi untuk sawah dilakukan pada hari Sabtu (8/5) di Desa Sibanggor Tonga.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021