Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengapresiasi produk GoMart atau layanan belanja daring pada aplikasi Gojek yang membuka lapangan kerja baru untuk perempuan di tengah pandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Vennetia Ryckerens Danes dalam konferensi daring, Kamis.
Baca juga: Gojek perluas layanan GoService dengan Pinhome
Berdasarkan data dari Pusat Hukum Wanita Nasional (NWLC), antara Agustus hingga September 2020, hampir 1,1 juta pekerja usia 20 tahun ke atas keluar dari angkatan kerja. Dari jumlah total tersebut, 865.000 di antaranya adalah perempuan. Hal ini menyatakan bahwa angka perempuan yang terpaksa di-PHK lebih tinggi 4 kali lipat ketimbang jumlah laki-lakinya, yaitu 216.000 orang pekerja.
“Dampak pandemi COVID-19 lebih berat dirasakan oleh kelompok perempuan baik dari sisi ekonomi maupun psikologis. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut akan berdampak terhadap terhambatnya pencapaian pembangunan SDM unggul," ungkapnya.
Oleh karenanya, inisiatif Gojek lewat layanan GoMart yang mengandalkan fitur Emak Jago guna merekrut ibu-ibu khususnya keluarga mitra driver sebagai asisten belanja patut didukung dan diacungi jempol.
Sementara itu, Head of Groceries Gojek Tarun Agarwal mengatakan sejak diluncurkan kembali pada 2019 lewat kerja sama dengan Alfa Group, GoMart telah menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Selama pandemi, kami melihat pergeseran perilaku masyarakat dalam berbelanja groceries secara online menjadi lebih reguler, dimana mereka semakin mengandalkan layanan GoMart. Untuk merespon perubahan perilaku tersebut, kami secara bertahap berevolusi mengembangkan dan memperluas layanan serta fitur, sehingga masyarakat dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan grocery mingguannya secara online,” katanya.
Upaya GoMart dalam berevolusi disambut baik oleh masyarakat yang tercermin dari angka pertumbuhan bisnis GoMart sebanyak 7-8 kali lipat selama pandemi tahun 2020 lalu. Hal ini sekaligus membuktikan bagaimana GoMart menjadi salah satu layanan krusial di ekosistem Gojek.
Berbagai fitur layanan telah dikembangkan dalam GoMart diantaranya pilihan merchant paling beragam terutama yang menjual produk segar, memperluas layanan ke 10 kota baru sejak April 2020 di luar Jabodetabek yaitu Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Medan, Palembang, dan Makassar.
Selain itu fitur teranyar yaitu Emak Jago menjadi andalan baru untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja daring melalui GoMart. Fitur ini memfasilitasi percakapan antara pelanggan dengan Emak Jago, guna memudahkan proses berbelanja.
“Sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan dampak sosial, asisten belanja Emak Jago merupakan upaya kami untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan untuk perempuan dan para ibu. Para Emak Jago kami rekrut dengan mendahulukan keluarga maupun sanak saudara dari para mitra driver Gojek yang juga mengalami tantangan selama masa pandemi,” tutup Tarun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Vennetia Ryckerens Danes dalam konferensi daring, Kamis.
Baca juga: Gojek perluas layanan GoService dengan Pinhome
Berdasarkan data dari Pusat Hukum Wanita Nasional (NWLC), antara Agustus hingga September 2020, hampir 1,1 juta pekerja usia 20 tahun ke atas keluar dari angkatan kerja. Dari jumlah total tersebut, 865.000 di antaranya adalah perempuan. Hal ini menyatakan bahwa angka perempuan yang terpaksa di-PHK lebih tinggi 4 kali lipat ketimbang jumlah laki-lakinya, yaitu 216.000 orang pekerja.
“Dampak pandemi COVID-19 lebih berat dirasakan oleh kelompok perempuan baik dari sisi ekonomi maupun psikologis. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut akan berdampak terhadap terhambatnya pencapaian pembangunan SDM unggul," ungkapnya.
Oleh karenanya, inisiatif Gojek lewat layanan GoMart yang mengandalkan fitur Emak Jago guna merekrut ibu-ibu khususnya keluarga mitra driver sebagai asisten belanja patut didukung dan diacungi jempol.
Sementara itu, Head of Groceries Gojek Tarun Agarwal mengatakan sejak diluncurkan kembali pada 2019 lewat kerja sama dengan Alfa Group, GoMart telah menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Selama pandemi, kami melihat pergeseran perilaku masyarakat dalam berbelanja groceries secara online menjadi lebih reguler, dimana mereka semakin mengandalkan layanan GoMart. Untuk merespon perubahan perilaku tersebut, kami secara bertahap berevolusi mengembangkan dan memperluas layanan serta fitur, sehingga masyarakat dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan grocery mingguannya secara online,” katanya.
Upaya GoMart dalam berevolusi disambut baik oleh masyarakat yang tercermin dari angka pertumbuhan bisnis GoMart sebanyak 7-8 kali lipat selama pandemi tahun 2020 lalu. Hal ini sekaligus membuktikan bagaimana GoMart menjadi salah satu layanan krusial di ekosistem Gojek.
Berbagai fitur layanan telah dikembangkan dalam GoMart diantaranya pilihan merchant paling beragam terutama yang menjual produk segar, memperluas layanan ke 10 kota baru sejak April 2020 di luar Jabodetabek yaitu Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Medan, Palembang, dan Makassar.
Selain itu fitur teranyar yaitu Emak Jago menjadi andalan baru untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja daring melalui GoMart. Fitur ini memfasilitasi percakapan antara pelanggan dengan Emak Jago, guna memudahkan proses berbelanja.
“Sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan dampak sosial, asisten belanja Emak Jago merupakan upaya kami untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan untuk perempuan dan para ibu. Para Emak Jago kami rekrut dengan mendahulukan keluarga maupun sanak saudara dari para mitra driver Gojek yang juga mengalami tantangan selama masa pandemi,” tutup Tarun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021