Pencarian terhadap 4 ABK KM Mikhel yang hilang kontak pada hari Kamis (1/4) resmi ditutup, Rabu (7/4). Pun demikian Basarnas Nias tetap melakukan pemantauan jika sewaktu-waktu ada kabar terkait keberadaan 4 ABK tersebut.

Demikian dijelaskan Kepala Kantor Basarnas Nias, M Agus Wibisono melalui Koordinator Pos SAR Sibolga, Hari Susanto yang dikonfirmasi ANTARA, Kamis (8/4).

Dijelaskanya, pada hari ketujuh pencarian, Tim SAR memperluas penyisiran dengan mengerahkan alut KN SAR Nakula oleh Kapten kapal Arotama Telaumbanua bersama personel Pos SAR Sibolga, serta TNI-Polri.

Baca juga: Korem lakukan pembinaan tangkal radikalisme

“Sesuai dengan SAR Maps Prediction Searching Area, penyisiran di mulai dari Pulau Mursala-Ilir-Tabayung Madina sejauh 140 mil,” katanya.
Sesuai dengan SOP, Basarnas Nias telah melakukan pencarian hingga 7 hari. Namun hasil masih nihil, dan Operasi SAR dinyatakan selesai, dan dilanjutkan pemantauan. Apabila ada informasi ditemukan tanda-tanda korban A1, maka Ops SAR dibuka kembali dan dilakukan evakuasi terhadap ABK KM Mikhel.

Sebagaimana diberitakan, sebelumnya KM Mikhel berangkat melaut dari Kota Sibolga pada Selasa (30/3/2021) lalu. Ada 5 ABK di dalam kapal tersebut.

Namun diperkirakan antara perairan Pulau Mursala dan Pulau Sorkam, Tapteng, kapal tersebut dihantam badai lalu dinyatakan hilang kontak.
Sementara, satu orang ABK bernama Tele Sihotang warga Pasir Bidang, Tapteng sudah berhasil ditemukan pada Kamis (1/4/2021) dan telah diserahkan ke pihak keluarga.

Tele diselamatkan oleh nelayan dan selanjutnya dievakuasi di tengah laut ke Kapal KN SAR Nakula.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021