Ketua Persatuan Diabetes Indonesia, Kota Medan, Dr H Syarifuddin Ritonga mengajak tim kesehatan Puskesmas Padang Matinggi mencegah dan melawan diabetes ditengah pandemi COVID-19.
"Data sekarang dari Satgas COVID-19 Indonesia menyatakan diabetes mellitus sebagai kondisi penyerta COVID-19 nomor dua 35,6 persen setelah hipertensi 49.9 persen, itu terjadi dan data yang sebenarnya, saat kondisi pendemi sekarang ini," ucap Dr Syarifuddin, Jum'at (12/3).
Dr Syarifuddin Ritonga yang merupakan pakar penyakit diabetes dan Ketua Persatuan Diabetes Indonesia, menekankan bahwa masyarakat untuk dapat merubah pola kehidupan sehat dan pola makanan yang sesuai kalorinya.
Baca juga: Wali Kota Padangsidimpuan lakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid IAIN Padangsidimpuan
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh jurnal kedokteran The Lancet, risiko kematian pada penderita diabetes akibat COVID-19 lebih tinggi hingga 50% dibandingkan orang-orang tanpa diabetes. American Diabetes Association menyatakan bahwa penderita diabetes lebih berisiko mengalami gejala yang parah dan komplikasi akibat COVID-19, kata Syarifuddin yang didampingi Sekda Pemkot Padangsidimpuan H Letnan Dalimunthe, Kepala Puskesmas Padangmatinggi Else Mariani Simanjuntak, dalam workshop komunikasi terapeutik tersebut.
Kemudian di Cina, di mana sebagian besar kasus telah terjadi sejauh ini, orang dengan diabetes memiliki tingkat komplikasi serius dan kematian yang jauh lebih tinggi daripada orang tanpa diabetes. Umumnya semakin banyak kondisi kesehatan seseorang (misalnya, diabetes dan penyakit jantung), semakin tinggi peluang mereka mendapatkan komplikasi serius dari COVID-19.
"Tantangan terbesar adalah ditahun 2035 mendatang penghidap diabetes negara Indonesia akan menduduki peringkat pertama usai Negara Cina dan India," ucap Syarifuddin.
Kepada masyarakat khususnya Kota Padangsidimpuan kami mengajak untuk sering melakukan tes diabetes baik ditingkatkan puskesmas dan di pelayanan kesehatan lainnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot PadangsidimpuanH LetnanDalimunthe, mengungkapkan bahwa kegiatan ini harus disosialisasikan hingga tingkatkan desa yang ada di Kota Padangsidimpuan, biar kita mengetahui tingkat diabetes di Kota Padangsidimpuan, dan bagaimana nanti cara mengatasinya dan mengobatinya.
Sekda PemkotPadangsidimpuantersebut juga meminta kepada sejumlah petugas kesehatan ditingkatkan puskesmas untuk melakukan pendataan yang menderita diabetes apalagi sekarang ini pandemi COVID-19 mari sama-sama mencegah, melawan diabetes kepada masyarakat Kota Padangsidimpuan.
"Diabetes ini tidak mengenal usia dan profesi, semoga dengan materi edukasi ini petugas di Puskesmas Patangmatinggi semangkin aktif kemudian menjemput bola," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Data sekarang dari Satgas COVID-19 Indonesia menyatakan diabetes mellitus sebagai kondisi penyerta COVID-19 nomor dua 35,6 persen setelah hipertensi 49.9 persen, itu terjadi dan data yang sebenarnya, saat kondisi pendemi sekarang ini," ucap Dr Syarifuddin, Jum'at (12/3).
Dr Syarifuddin Ritonga yang merupakan pakar penyakit diabetes dan Ketua Persatuan Diabetes Indonesia, menekankan bahwa masyarakat untuk dapat merubah pola kehidupan sehat dan pola makanan yang sesuai kalorinya.
Baca juga: Wali Kota Padangsidimpuan lakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid IAIN Padangsidimpuan
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh jurnal kedokteran The Lancet, risiko kematian pada penderita diabetes akibat COVID-19 lebih tinggi hingga 50% dibandingkan orang-orang tanpa diabetes. American Diabetes Association menyatakan bahwa penderita diabetes lebih berisiko mengalami gejala yang parah dan komplikasi akibat COVID-19, kata Syarifuddin yang didampingi Sekda Pemkot Padangsidimpuan H Letnan Dalimunthe, Kepala Puskesmas Padangmatinggi Else Mariani Simanjuntak, dalam workshop komunikasi terapeutik tersebut.
Kemudian di Cina, di mana sebagian besar kasus telah terjadi sejauh ini, orang dengan diabetes memiliki tingkat komplikasi serius dan kematian yang jauh lebih tinggi daripada orang tanpa diabetes. Umumnya semakin banyak kondisi kesehatan seseorang (misalnya, diabetes dan penyakit jantung), semakin tinggi peluang mereka mendapatkan komplikasi serius dari COVID-19.
"Tantangan terbesar adalah ditahun 2035 mendatang penghidap diabetes negara Indonesia akan menduduki peringkat pertama usai Negara Cina dan India," ucap Syarifuddin.
Kepada masyarakat khususnya Kota Padangsidimpuan kami mengajak untuk sering melakukan tes diabetes baik ditingkatkan puskesmas dan di pelayanan kesehatan lainnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot PadangsidimpuanH LetnanDalimunthe, mengungkapkan bahwa kegiatan ini harus disosialisasikan hingga tingkatkan desa yang ada di Kota Padangsidimpuan, biar kita mengetahui tingkat diabetes di Kota Padangsidimpuan, dan bagaimana nanti cara mengatasinya dan mengobatinya.
Sekda PemkotPadangsidimpuantersebut juga meminta kepada sejumlah petugas kesehatan ditingkatkan puskesmas untuk melakukan pendataan yang menderita diabetes apalagi sekarang ini pandemi COVID-19 mari sama-sama mencegah, melawan diabetes kepada masyarakat Kota Padangsidimpuan.
"Diabetes ini tidak mengenal usia dan profesi, semoga dengan materi edukasi ini petugas di Puskesmas Patangmatinggi semangkin aktif kemudian menjemput bola," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021