Eli Instrument, satu merek usaha kecil menengah anak bangsa di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, kota penyangga Danau Toba yang menekuni pembuatan gitar akustik. 

Alfon Panjaitan, si kreator, memfungsikan halaman belakang rumah di kawasan Jalan Bahkora II, Gang Ramos, Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Siantar Marihat menjadi bengkel kreatifnya. 

Untuk mendapatkan gitar buatan pria 30-an tahun ini, caranya berbeda. Bukan seperti usaha jual gitar lainnya; datang, pilih, bayar, bawa pulang. Meski tetap ada beberapa unit persediaan. 

"Bebas menentukan bentuk gitar, jadi ikut mendisain bentuk gitar yang diinginkan," kata pria lulusan Universitas Sumatera Utara jurusan Etnomusikologi ini. 

Tidak begitu rumit bagi pemesan, cukup memilih bentuk gitar dari contoh yang ditunjukkan. Kalau pun ingin diubah dari bentuk awalnya, diskusi dengan Alfon. 

Tangan terampil Alfon dan daya imajinasi dengan tingkat ketepatan tinggi serta bantuan digitalisasi komputer, membuat gitar persis seperti yang dipesan. 

Dia tidak sendiri, ada pemuda 20-an tahun yang membantunya. Fransisko Panjaitan, akrab dipanggil Koko. 

Kualitas ciptaan Eli Instrument terjamin, karena rancangan dan pembuatan bentuk gitar melalui kajian-kajian teknis dan sesuai karakter tangan manusia, sehingga nyaman digunakan. 

Bila ada masalah dengan fungsi gitar atau ingin menukar gitar, Eli Instrument siap membelinya dengan harga tinggi. Syaratnya, memesan gitar baru dengan harga lebih tinggi dari yang sebelumnya. 

Keunggulan lain dari produk Eli Instrument, pemesan diberi edukasi memperlakukan gitar supaya bisa bertahan lama dan keindahan suara tetap terjaga. 

Nah, untuk promosi produk, Eli Instrument memanfaatkan jasa media sosial dan dari mulut ke mulut, juga bantuan rekan-rekan media. 

Begitu pun pemerintah diharapkan proaktif mempromosikan produk-produk UMKM, khususnya yang berkreativitas unggul untuk level dunia melalui aplikasi dan memperbanyak gelaran atau mengikuti pameran di luar negeri. 

"Anak negeri banyak yang berada di berbagai negara, mereka bisa dijadikan agen pemasaran," katanya. 

Dicontohkan, Eli Instrument menerima pesanan dari seorang warga Indonesia yang berada di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, selain dari berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, dan Pekanbaru. 

Di Kota Pematangsiantar, dan Kabupaten Simalungun, dan khususnya kota wisata Parapat, Danau Toba, sejumlah cafe menggunakan gitar buatan Eli Instrument untuk hiburan musik. 

Pemerintah Kota menegaskan komitmen mendukung program pemberdayaan pelaku usaha kecil menengah. 

Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Jandimpan Pasaribu melalui Kabid Koperasi dan UKM Sondang Sitanggang menyebutkan, Kota Pematangsiantar memiliki sejumlah produk usaha unggulan, di antaranya tenun ulos, gitar akustik, mebel berbahan baku rotan dan kayu, serta roti ketawa. 

Hanya saja, selama pandemi COVID-19, kegiatan pembinaan ditunda karena dana direcofussing untuk pencegahan virus. 

Makanya, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Beli Kreatif Danau Toba yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disambut positif.

#GernasBBI
#BeliKreatifDanauToba

Pewarta: Waristo

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021