Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berharap Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung program destinasi wisata super prioritas Danau Toba.
"Untuk pengembangan kawasan Danau Toba diperlukan SDM handal dan BBPLK Medan diharapkan bisa mendorong penguatan kemampuan dan kapasitas SDM untuk kawasan wisata itu," ujarnya di Medan, Sabtu (30/1).
Dia mengatakan itu usai menyaksikan penandatanganan kerja sama atau MoU antara BBPLK Medan, Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) dengan mitra asosiasi/industri di BBPLK Medan.
Menurut menteri, setiap pekerja harus punya keterampilan dan tersertifikasi. Keterampilan juga harus bisa diperbaharui secara terus menerus agar dapat mengikuti perubahan karakter pekerjaan yang begitu cepat.
Baca juga: Menaker: Subsidi upah 2021 tidak dianggarkan dalam APBN
Dengan adanya keterampilan, setiap individu akan punya kemampuan bekerja secara terus menerus, baik bekerja untuk orang lain maupun membuka lapangan kerja baru.
"Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Sumut membutuhkan SDM berkualitas," ujarnya menambahkan.
Menaker mengungkapkan, pada tahun 2020 angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi 9,7 juta jiwa akibat pandemi COVID-19. Padahal sebelum pandemi COVID-19, Indonesia sudah berhasil menurunkan pengangguran.
Baca juga: Menaker: 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi COVID-19
Sekda Provinsi Sumut, Sabrina mengapresiasi kesepakatan antara BBPLK Medan dengan mitra asosiasi/industri tersebut.
Menurut dia, sinergi memang diperlukan guna meningkatkan kualitas SDM di Sumut.
Apalagi, katanya, di Sumut masih banyak potensi bisnis yang bisa mendorong perekonomian seperti Danau Toba yang dijadikan salah satu destinasi wisata super prioritas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Untuk pengembangan kawasan Danau Toba diperlukan SDM handal dan BBPLK Medan diharapkan bisa mendorong penguatan kemampuan dan kapasitas SDM untuk kawasan wisata itu," ujarnya di Medan, Sabtu (30/1).
Dia mengatakan itu usai menyaksikan penandatanganan kerja sama atau MoU antara BBPLK Medan, Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) dengan mitra asosiasi/industri di BBPLK Medan.
Menurut menteri, setiap pekerja harus punya keterampilan dan tersertifikasi. Keterampilan juga harus bisa diperbaharui secara terus menerus agar dapat mengikuti perubahan karakter pekerjaan yang begitu cepat.
Baca juga: Menaker: Subsidi upah 2021 tidak dianggarkan dalam APBN
Dengan adanya keterampilan, setiap individu akan punya kemampuan bekerja secara terus menerus, baik bekerja untuk orang lain maupun membuka lapangan kerja baru.
"Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Sumut membutuhkan SDM berkualitas," ujarnya menambahkan.
Menaker mengungkapkan, pada tahun 2020 angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi 9,7 juta jiwa akibat pandemi COVID-19. Padahal sebelum pandemi COVID-19, Indonesia sudah berhasil menurunkan pengangguran.
Baca juga: Menaker: 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi COVID-19
Sekda Provinsi Sumut, Sabrina mengapresiasi kesepakatan antara BBPLK Medan dengan mitra asosiasi/industri tersebut.
Menurut dia, sinergi memang diperlukan guna meningkatkan kualitas SDM di Sumut.
Apalagi, katanya, di Sumut masih banyak potensi bisnis yang bisa mendorong perekonomian seperti Danau Toba yang dijadikan salah satu destinasi wisata super prioritas.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021