Ruas Jalan Lintas Sumatera di Wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel) perlu mendapat menjadi perhatian pemerintah pusat. Soalnya sebagian kondisinya sudah banyak yang rusak.
Demikian pemantauan ANTARA pada, Jumat (28/1) terkait infrstruktur pembangunan khusus ruas Jalan Nasional di Tapsel. Baik Lintas Barat maupun Tengah.
Contohnya Ruas Jalan Lintas Barat menghubungkan Tapsel - Mandailing Natal. Lebih kurang 30 Km titik masuk dari Jembatan Trikora Batang Toru hingga Desa Simataniari, Angkola Sangkunur kondisinya rusak parah.
Baca juga: Siap-siap, Relaksasi Iuran BPJAMSOSTEK akan segera berakhir
"Bayangkan saja hanya jarak tempuh 30 kilometer (Km) Trikora-Simataniari dengan mengendari mobil pribadi harus menguras waktu dua jam bahkan lebih," kata Camat Batang Toru M.Yamin Batubara.
Beda lagi kondisi Jalan Lintas Barat arah Batang Toru menuju Wilayah Perbatasan Tapanuli Tengah. Badan jalannya banyak yang berlubang lagi sempit sehingga rawan kecelakaan.
"Misalnya dari wek IV Pasar Batang Toru hingga Desa Garoga batas Tapanuli Tengah. Selain tifak rata, disejumlah titik banyak banyak ditemui lubang-lubang. Sehingga mengganggu para pengandara disamping rawan kecelakaan," katanya.
Termasuk di Angkola Barat, tepatnya di daerah Simatorkis-Panobasan selain ditemui lebar badan jalan yang sempit terdapat bahu jalannya juga curam. Sehingga menyulitkan bila kendaraan seperti mobil berpapasan.
Selain itu di Wilayah Sipirok khususnya Ruas Jalan Nasional Lintas Tengah, Batu Jomba yang berada tepat diatas gerakan tanah dan kerap menyumbang kemacetan panjang kendaraan hingga berkilometer.
"Sejumlah dari tiga kilometer ruas jalan Batu Jomba sangat parah apalagi hujan. Sudah entah bebera kali mobil berbagai ukuran terperosok, terbalik, mogok, rusak akibat parahnya kondisi jalan itu," kata Camat Sipirok Sardin Hasibuan.
Sardin berharap ruas jalan Batu Jomba yang bila hujan berubah licin dan rawan kecelakan ini untuk bisa menjadi perhatian serius pihak terkait, mengingat ruas jalan ini cukup vital untuk menggerakkan perekonomian warga disamping lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Demikian pemantauan ANTARA pada, Jumat (28/1) terkait infrstruktur pembangunan khusus ruas Jalan Nasional di Tapsel. Baik Lintas Barat maupun Tengah.
Contohnya Ruas Jalan Lintas Barat menghubungkan Tapsel - Mandailing Natal. Lebih kurang 30 Km titik masuk dari Jembatan Trikora Batang Toru hingga Desa Simataniari, Angkola Sangkunur kondisinya rusak parah.
Baca juga: Siap-siap, Relaksasi Iuran BPJAMSOSTEK akan segera berakhir
"Bayangkan saja hanya jarak tempuh 30 kilometer (Km) Trikora-Simataniari dengan mengendari mobil pribadi harus menguras waktu dua jam bahkan lebih," kata Camat Batang Toru M.Yamin Batubara.
Beda lagi kondisi Jalan Lintas Barat arah Batang Toru menuju Wilayah Perbatasan Tapanuli Tengah. Badan jalannya banyak yang berlubang lagi sempit sehingga rawan kecelakaan.
"Misalnya dari wek IV Pasar Batang Toru hingga Desa Garoga batas Tapanuli Tengah. Selain tifak rata, disejumlah titik banyak banyak ditemui lubang-lubang. Sehingga mengganggu para pengandara disamping rawan kecelakaan," katanya.
Termasuk di Angkola Barat, tepatnya di daerah Simatorkis-Panobasan selain ditemui lebar badan jalan yang sempit terdapat bahu jalannya juga curam. Sehingga menyulitkan bila kendaraan seperti mobil berpapasan.
Selain itu di Wilayah Sipirok khususnya Ruas Jalan Nasional Lintas Tengah, Batu Jomba yang berada tepat diatas gerakan tanah dan kerap menyumbang kemacetan panjang kendaraan hingga berkilometer.
"Sejumlah dari tiga kilometer ruas jalan Batu Jomba sangat parah apalagi hujan. Sudah entah bebera kali mobil berbagai ukuran terperosok, terbalik, mogok, rusak akibat parahnya kondisi jalan itu," kata Camat Sipirok Sardin Hasibuan.
Sardin berharap ruas jalan Batu Jomba yang bila hujan berubah licin dan rawan kecelakan ini untuk bisa menjadi perhatian serius pihak terkait, mengingat ruas jalan ini cukup vital untuk menggerakkan perekonomian warga disamping lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021