Ruas jalan Nasional lintas Pematangsiantar arah ke Parapat Kabupaten Simalungun mengalami kerusakan terurainya aspal, sehingga menciptakan lubang-lubang di sejumlah titik. 

Antara, Jumat (29/1), kawasan dengan banyak lubang di ruas jalan itu, di antaranya hutan Sibaganding dan tempat rehat, "Panatapan Parapat" sepanjang pinggiran Danau Toba. 

Ruas jalan rusak itu membuat rasa tidak nyaman bagi pengendara, yang harus beraktivitas lebih sigap supaya guna menghindari kecelakaan lalulintas (lakakantas). 

Baca juga: Indonesia-China sepakati kerjasama bidang perdagangan di Parapat

Anto (43), warga Kota Pematangsiantar, harus fokus menginjak rem untuk mengikuti ayunan lubang supaya tidak terhentak, dan sesekali berzig-zag mencari ruas jalan yang baik. 

Dia juga mengakui gaya zig-zag di ruas jalan yang bukan jalurnya membahayakan diri, karena sewaktu-waktu bisa kecelakaan dengan kendaraan dari arah berlawanan. 

Sedangkan Rini (26), mengaku waktu rehatnya di bus angkutan umum terganggu dengan hentakan akibat lubang dan saat zig-zag. 

Pemerintah pun diminta bukan saja hanya memperbaiki ruas jalan, melainkan mencari penyebabnya dan membuat penanganan yang terpadu. 

Seperti, kerusakan ruas jalan di kawasan Panatapan Parapat, ditengarai karena munculnya bangunan-bangunan usaha kuliner itu yang posisinya lebih tinggi dari ruas jalan, sehingga membuat air tidak bisa mengalir ke ngarai Danau Toba. 

 

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021