Kapolres Mandailing Natal (Madina), AKBP Horas Tua Silalahi SIK menyampaikan timnya dibantu dari unit laboratorium forensik Polda Sumatera Utara saat ini sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna menyelidiki dan melengkapi data maupun penyebab kejadian gas beracun yang menyebabkan lima orang warga Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi meninggal dunia dan puluhan orang terpaksa mendapat penanganan medis di rumah sakit.
"Sekarang kami sedang melakukan olah TKP di lokasi kejadian Desa Sibanggor Julu. Kami dibantu tim dari Labfor Polda Sumut dan unit KBR (kimia biologi radioaktif) dan inspektur dari Kementerian ESDM. Kami lengkap di sini," kata Horas kepada wartawan, Rabu (27/1).
Ia menyebut penyidik telah memeriksa beberapa orang saksi terkait peristiwa tersebut
"Saksi-saksi sudah diperiksa dan dimintai keterangan, jumlahnya saya lupa, karena ada penambahan. Ya, saksi dari masyarakat yang mengetahui kejadian dan ada juga saksi dari perusahaan," ujarnya.
"Kami bekerja maksimal untuk kepentingan semua, kami tidak main-main dengan ini," tambahnya
Di samping itu, AKBP Horas juga berpesan kepada lapisan masyarakat supaya bersabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian maupun instansi terkait, dan hasilnya nanti akan diungkap dan diumumkan ke masyarakat.
Ia juga meminta bantuan masyarakat terkhusus warga sekitar lokasi kejadian untuk membantu tugas-tugas polisi melakukan penyelidikan.
"Kami mengimbau semua komponen masyarakat jangan berspekulasi, informasi yang tidak jelas sumbernya jangan jadi rujukan. Kami juga berharap semua lapisan masyarakat terkhusus warga sekitar lokasi kejadian kiranya sama-sama membantu tugas kami menciptakan situasi yang kondusif, jangan melakukan provokasi yang justru bisa merugikan diri sendiri," sebut Kapolres.
Dan kepada warga yang ada disekitar lokasi juga dimohonkan bantuannya untuk memberikan keterangan yang jelas.
"Warga di sekitar lokasi kejadian kami harap dapat membantu tugas kami dengan memberikan keterangan yang jelas supaya semua terang perkaranya," pesan Kapolres AKBP Horas
Diberitakan sebelumnya, lima orang warga Desa Sibanggor Julu meninggal dunia dikarenakan menghirup gas beracun yang diduga H2S yang berasal dari pengerjaan sumur baru proyek panas bumi PT SMGP.
Selain menelan korban jiwa, peristiwa tersebut juga menyebabkan puluhan orang dirawat di rumah sakit, termasuk satu personel polisi yang bertugas di lokasi kejadian turut dilarikan ke rumah sakit guna mendapat perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Sekarang kami sedang melakukan olah TKP di lokasi kejadian Desa Sibanggor Julu. Kami dibantu tim dari Labfor Polda Sumut dan unit KBR (kimia biologi radioaktif) dan inspektur dari Kementerian ESDM. Kami lengkap di sini," kata Horas kepada wartawan, Rabu (27/1).
Ia menyebut penyidik telah memeriksa beberapa orang saksi terkait peristiwa tersebut
"Saksi-saksi sudah diperiksa dan dimintai keterangan, jumlahnya saya lupa, karena ada penambahan. Ya, saksi dari masyarakat yang mengetahui kejadian dan ada juga saksi dari perusahaan," ujarnya.
"Kami bekerja maksimal untuk kepentingan semua, kami tidak main-main dengan ini," tambahnya
Di samping itu, AKBP Horas juga berpesan kepada lapisan masyarakat supaya bersabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian maupun instansi terkait, dan hasilnya nanti akan diungkap dan diumumkan ke masyarakat.
Ia juga meminta bantuan masyarakat terkhusus warga sekitar lokasi kejadian untuk membantu tugas-tugas polisi melakukan penyelidikan.
"Kami mengimbau semua komponen masyarakat jangan berspekulasi, informasi yang tidak jelas sumbernya jangan jadi rujukan. Kami juga berharap semua lapisan masyarakat terkhusus warga sekitar lokasi kejadian kiranya sama-sama membantu tugas kami menciptakan situasi yang kondusif, jangan melakukan provokasi yang justru bisa merugikan diri sendiri," sebut Kapolres.
Dan kepada warga yang ada disekitar lokasi juga dimohonkan bantuannya untuk memberikan keterangan yang jelas.
"Warga di sekitar lokasi kejadian kami harap dapat membantu tugas kami dengan memberikan keterangan yang jelas supaya semua terang perkaranya," pesan Kapolres AKBP Horas
Diberitakan sebelumnya, lima orang warga Desa Sibanggor Julu meninggal dunia dikarenakan menghirup gas beracun yang diduga H2S yang berasal dari pengerjaan sumur baru proyek panas bumi PT SMGP.
Selain menelan korban jiwa, peristiwa tersebut juga menyebabkan puluhan orang dirawat di rumah sakit, termasuk satu personel polisi yang bertugas di lokasi kejadian turut dilarikan ke rumah sakit guna mendapat perawatan.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021