Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali mengangkut tiga kantong yang berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.
"Terima kasih atas penyerahan kepada kami berupa 10 potong terdiri tiga 'body part' (bagian tubuh jenazah) dan tujuh properti," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS dalam jumpa pers di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).
Selain tiga kantong berisi bagian tubuh korban, juga ditemukan tujuh serpihan pesawat. Di antara tujuh properti bagian pesawat tersebut, ada serpihan berukuran besar.
Baca juga: Kotak hitam CVR Sriwijaya Air masih dicari
Sepuluh kantong tersebut diserahkan oleh Kepolisian Air dan Udara kepada Posko SAR di JICT II, yang diterima oleh Direktur Operasi Basarnas. Selanjutnya, obyek yang ditemukan itu diserahkan ke Departemen Disaster Victim Identification (DVI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Selanjutnya kami serahkan kepada tim DVI untuk proses lebih lanjut," ujar Rasman.
Objek yang ditemukan tersebut merupakan pengantaran kedua di mana pada pengantaran pertama sebelumnya diserahkan sebanyak 36 kantong yang berisi bagian tubuh jenazah dan satu kantong serpihan pesawat.
Dengan demikian, hingga pencarian keenam korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Kamis Sore terdapat sebanyak 180 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban.
Rasman mengapresiasi upaya dan hasil pencarian dari tim SAR gabungan tersebut.
Pada Rabu (13/1), atau hari kelima pencarian korban dan pesawat Sriwijaya SJ 182, ada penyerahan objek pencarian yang ditemukan karena tersangkut di jaring nelayan.
Hingga Rabu (13/1), tim SAR gabungan menemukan 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban, 31 kantong berisikan serpihan kecil pesawat, dan 28 potong serpihan besar.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Merespons kejadian itu, tim SAR gabungan langsung terjun melakukan pencarian korban dan serpihan pesawat.
Alat rekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) telah ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa (12/1). Sementara bagian lain kotak hitam yakni alat perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) masih dalam pencarian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Terima kasih atas penyerahan kepada kami berupa 10 potong terdiri tiga 'body part' (bagian tubuh jenazah) dan tujuh properti," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS dalam jumpa pers di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).
Selain tiga kantong berisi bagian tubuh korban, juga ditemukan tujuh serpihan pesawat. Di antara tujuh properti bagian pesawat tersebut, ada serpihan berukuran besar.
Baca juga: Kotak hitam CVR Sriwijaya Air masih dicari
Sepuluh kantong tersebut diserahkan oleh Kepolisian Air dan Udara kepada Posko SAR di JICT II, yang diterima oleh Direktur Operasi Basarnas. Selanjutnya, obyek yang ditemukan itu diserahkan ke Departemen Disaster Victim Identification (DVI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Selanjutnya kami serahkan kepada tim DVI untuk proses lebih lanjut," ujar Rasman.
Objek yang ditemukan tersebut merupakan pengantaran kedua di mana pada pengantaran pertama sebelumnya diserahkan sebanyak 36 kantong yang berisi bagian tubuh jenazah dan satu kantong serpihan pesawat.
Dengan demikian, hingga pencarian keenam korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Kamis Sore terdapat sebanyak 180 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban.
Rasman mengapresiasi upaya dan hasil pencarian dari tim SAR gabungan tersebut.
Pada Rabu (13/1), atau hari kelima pencarian korban dan pesawat Sriwijaya SJ 182, ada penyerahan objek pencarian yang ditemukan karena tersangkut di jaring nelayan.
Hingga Rabu (13/1), tim SAR gabungan menemukan 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban, 31 kantong berisikan serpihan kecil pesawat, dan 28 potong serpihan besar.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Merespons kejadian itu, tim SAR gabungan langsung terjun melakukan pencarian korban dan serpihan pesawat.
Alat rekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) telah ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa (12/1). Sementara bagian lain kotak hitam yakni alat perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) masih dalam pencarian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021