Wakil Bupati Kabupaten Langkat Syah Afandin mengingatkan kepada semua masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan.
Hal itu disampaikannya saat meresmikan bagunan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Babalan, di Pangkalan Brandan, Kamis.
Baca juga: Karena COVID-19 hari jadi Langkat diperingati secara sederhana
Syah Afandin saat itu mewakili Bupati Langkat menambahkan hal itu agar terhindar dari COVID-19 dan selalu sehat, sehingga dapat khusuk menjalankan ibadah.
Selain itu Syah Afandin sangat berharap, terbangunnya kantor MUI dan IPHI ini, membawa kemaslahatan umat dan menjadi wadah kebersamaan dalam meneyelesaikan berbagai persoalan yang timbul di tengah tengah masyarakat.
Serta menjadi wadah para ulama, sehingga dapat membantu pemerintah dalam memberikan sensor kepada masyarakat, untuk tidak mudah tersesat, katanya.
“Sebab saat ini, banyak oknum yang dengan mudahnya mendapat gelar ustadz, sehingga dengan ilmunya yang sedikit dikhawatirkan menyesatkan masyarakat,” sebutnya.
Ketua panitia pembangunan khalifah Ramli Syafrudin menyampaikan kantor MUI dan IPHI seluas 10 x 7 meter, untuk baungunan terasnya berukuran 2 x 10 meter dengan biaya Rp 175.779.250, namun masih terhutang Rp 33.718.750, sebab dana yang baru terkumpul sebesar Rp 142.060.500.
Rencananya kedepan akan dibangun aula berukuran 6x 15 meter dengan biaya mencapai Rp 250 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikannya saat meresmikan bagunan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Babalan, di Pangkalan Brandan, Kamis.
Baca juga: Karena COVID-19 hari jadi Langkat diperingati secara sederhana
Syah Afandin saat itu mewakili Bupati Langkat menambahkan hal itu agar terhindar dari COVID-19 dan selalu sehat, sehingga dapat khusuk menjalankan ibadah.
Selain itu Syah Afandin sangat berharap, terbangunnya kantor MUI dan IPHI ini, membawa kemaslahatan umat dan menjadi wadah kebersamaan dalam meneyelesaikan berbagai persoalan yang timbul di tengah tengah masyarakat.
Serta menjadi wadah para ulama, sehingga dapat membantu pemerintah dalam memberikan sensor kepada masyarakat, untuk tidak mudah tersesat, katanya.
“Sebab saat ini, banyak oknum yang dengan mudahnya mendapat gelar ustadz, sehingga dengan ilmunya yang sedikit dikhawatirkan menyesatkan masyarakat,” sebutnya.
Ketua panitia pembangunan khalifah Ramli Syafrudin menyampaikan kantor MUI dan IPHI seluas 10 x 7 meter, untuk baungunan terasnya berukuran 2 x 10 meter dengan biaya Rp 175.779.250, namun masih terhutang Rp 33.718.750, sebab dana yang baru terkumpul sebesar Rp 142.060.500.
Rencananya kedepan akan dibangun aula berukuran 6x 15 meter dengan biaya mencapai Rp 250 juta.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020