Presiden Jokowi melantik lima wakil menteri untuk melengkapi susunan kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan 2019-2024, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Mereka adalah Wakil Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Syarif Hiariej, Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono SpPD PhD KEMD, Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, dan Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansyuri.
Mereka juga telah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi lantik enam menteri, ini dia daftar menteri yang dilantik
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian sumpah jabatan dibacakan Jokowi.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian sumpah itu diucapkan.
Herindra --abituren Akademi Militer pada 1987 dan penerima penghargaan Adi Makayasa sebagai lulusan terbaik-- hingga sebelum dilantik sebagai wakil menteri merupakan kepala staf umum panglima TNI. Perwira tinggi TNI berlatar Komando Pasukan Khusus TNI AD itu akan mendampingi seniornya yang juga berasal dari lingkungan Baret Merah, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Herindra sebelumnya menjabat sebagai komandan jenderal Kopassus TNI AD pada 2015-2016 dan kemudian menjadi panglima Kodam III/Siliwangi pada 2016-2017.
Hiariej yang biasa disapa Eddy Hiariej adalah guru besar ilmu hukum pidana di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ia kerap menjadi anggota panitia seleksi termasuk anggota pansel Komisi Yudisial dan anggota panitia seleksi hakim konstitusi serta berbagai panitia seleksi lain.
Ia menjadi guru besar termuda Fakultas Hukum UGM saat berusia 37 tahun dan pernah menjadi salah satu ahli dari tim kuasa hukum 01 Jokowi-Ma'ruf di Mahkamah Konstitusi.
Sedangkan Harbuwono adalah salah satu spesialis endokrologi dan ahli molekular diabetes pertama di Indonesia. Ia pernah bertugas sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan.
Ia sebelumnya menjabat sebagai ketua Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS
Pusat Cipto Mangunkusumo, ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia serta menjadi staf pengajar mahasiswa S1, S2 untuk spesialis penyakit dalam dan sub spesialis endokrin serta membimbing mahasiswa S3 baik dari FK Universitas Indonesia dan kampus lain.
Ia akan mendampingi Menteri Kesehatan, Budi Sadikin, yang bukan berlatar kedokteran melainkan fisika nuklir.
Adapun Qolbi sebelumnya diketahui merupakan bendahara PB NU.
Sementara Mansury sebelumnya menjabat direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, selain berbagai posisi di sejumlah BUMN. Pada periode September 2018 hingga November 2019, dia menduduki posisi direktur keuangan di PT Pertamina (Persero).
Pada April 2017 hingga September 2018, dia menjadi direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan dia pun lama berkarir di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pelantikan kelima orang wakil menteri itu berdasarkan Keputusan Presiden No 76/M tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode tahun 2019-2024 tertanggal 23 Desember 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Mereka adalah Wakil Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Syarif Hiariej, Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono SpPD PhD KEMD, Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, dan Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansyuri.
Mereka juga telah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi lantik enam menteri, ini dia daftar menteri yang dilantik
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian sumpah jabatan dibacakan Jokowi.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian sumpah itu diucapkan.
Herindra --abituren Akademi Militer pada 1987 dan penerima penghargaan Adi Makayasa sebagai lulusan terbaik-- hingga sebelum dilantik sebagai wakil menteri merupakan kepala staf umum panglima TNI. Perwira tinggi TNI berlatar Komando Pasukan Khusus TNI AD itu akan mendampingi seniornya yang juga berasal dari lingkungan Baret Merah, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Herindra sebelumnya menjabat sebagai komandan jenderal Kopassus TNI AD pada 2015-2016 dan kemudian menjadi panglima Kodam III/Siliwangi pada 2016-2017.
Hiariej yang biasa disapa Eddy Hiariej adalah guru besar ilmu hukum pidana di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ia kerap menjadi anggota panitia seleksi termasuk anggota pansel Komisi Yudisial dan anggota panitia seleksi hakim konstitusi serta berbagai panitia seleksi lain.
Ia menjadi guru besar termuda Fakultas Hukum UGM saat berusia 37 tahun dan pernah menjadi salah satu ahli dari tim kuasa hukum 01 Jokowi-Ma'ruf di Mahkamah Konstitusi.
Sedangkan Harbuwono adalah salah satu spesialis endokrologi dan ahli molekular diabetes pertama di Indonesia. Ia pernah bertugas sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan.
Ia sebelumnya menjabat sebagai ketua Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS
Pusat Cipto Mangunkusumo, ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia serta menjadi staf pengajar mahasiswa S1, S2 untuk spesialis penyakit dalam dan sub spesialis endokrin serta membimbing mahasiswa S3 baik dari FK Universitas Indonesia dan kampus lain.
Ia akan mendampingi Menteri Kesehatan, Budi Sadikin, yang bukan berlatar kedokteran melainkan fisika nuklir.
Adapun Qolbi sebelumnya diketahui merupakan bendahara PB NU.
Sementara Mansury sebelumnya menjabat direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, selain berbagai posisi di sejumlah BUMN. Pada periode September 2018 hingga November 2019, dia menduduki posisi direktur keuangan di PT Pertamina (Persero).
Pada April 2017 hingga September 2018, dia menjadi direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan dia pun lama berkarir di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pelantikan kelima orang wakil menteri itu berdasarkan Keputusan Presiden No 76/M tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode tahun 2019-2024 tertanggal 23 Desember 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020