Yonif 123 Rajawali memperkuat taktik tempur yang dilaksakan di daerah latihan Jendral Besar AH Nasution, Desa Pintu Padang, Julu, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal dalam upaya menghadapi perang hutan.

Danyonif Mayor Inf Goklas P Silaban, Selasa (22/12), menyampaikan latihan perang hutan yang diikuti oleh ratusan prajurit Yonif 123 Rajawali ini telah dilaksanakan selama  37 hari, dengan metode materi teknis, taktis dan drill tempur basic hutan.

Latihan ini dilaksanakan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh anggota, bahwa disiplin tempur di medan operasi adalah sangat penting. 

Baca juga: Peringati Hari Infanteri ke-72, Yonif 123 Rajawali gelar karya bakti

"Hal itu sangat menentukan keberhasilan prajurit di medan penugasan, kapan saja setiap prajuritnya wajib sedia dalam operasi penugasan," katanya.

Ia menjelaskan latihan pertempuran hutan sudah menjadi ikon bagi TNI AD. Teknik ini harus dikuasai dan diimplementasikan prajurit saat kembali ke kompi masing-masing.

Danyon juga berpesan, agar semua prajurit tidak melupakan aspek 5K, yakni keamanan, kerahasiaan, kewaspadaan, ketelitian, dan ketepatan. 

Lima aspek ini harus selalu dipedomani dan diimplementasikan dimanapun nanti kalian ditempatkan di daerah Operasi penugasan.

"Sebagai orang tua di Batalyon 123 Rajawali berharap kepada yang melakukan latihan agar selalu memelihara dan meningkatkan pengetahuan, serta keterampilan yang diperoleh selama mengikuti latihan tersebut," 

Kepada para Perwira dan pelatih, agar segera mengevaluasi dan mengkaji lebih mendalam selama latihan berlangsung. Sehingga latihan berikutnya bisa lebih baik dalam meraih capaian yang sudah ditentukan.

"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan petunjuk dan kekuatannya kepada kita, dalam melanjutkan pengabdian terbaik kepada Yonif 123/RW, masyarakat, bangsa, dan negara yang sangat sangat kita cintai," katanya.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020