Dosen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar penyuluhan pemeliharaan kesehatan gigi bayi dan balita, sebagai upaya mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi.
Sekretaris Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) FKG USU, drg. Siti Salmiah di Medan, Minggu, mengatakan, penyuluhan tersebut digelar secara online dan merupakan bentuk kerjasama Dosen IKGA FKG USU yang sekaligus anggota Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) Pengda Sumatera Utara dan FKG Unsyiah.
Penyuluhan ini sangat penting lantaran di masa pandemi banyak orang tua yang enggan memeriksakan gigi anaknya.
Baca juga: Meriahkan Dies Natalis ke 40, FISIP USU hadirkan alumni isi seminar nasional
Sebab kata Siti Salmiah, selama pandemi COVID-19, kebanyakan praktik dokter gigi maupun spesialis tutup atau membatasi waktu sesuai dengan instruksi dari organisasi profesi maupun pemerintah.
Selain itu lanjut Salmiah, bukan hanya dokter gigi, pasien atau orang tua pasien juga cenderung untuk menunda bahkan enggan datang ke praktik dokter gigi, klinik atau rumah sakit karena takut terkontaminasi atau terpapar virus Covid 19.
Karena transmisi COVID-19 dapat terjadi akibat kontak dengan dengan droplet dan aerosol yang terjadi selama prosedur klinis di rongga mulut.
Untuk itu dosen FKG USU, bersama IDGAI dan FKG Unsyiah menggelar pengabdian masyarakat berupa edukasi atau penyuluhan kepada orang tua tentang pemeliharaan kesehatan gigi mulut bayi dan balita di rumah.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta orang tua dalam pemeliharaan gigi mulut bayi dan balita serta mewujudkan peran dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak sebagai edukator selama pandemi COVID-19," katanya.
Siti Salmiah yang juga Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Pengda Sumatera Utara mengatakan upaya edukasi atau penyuluhan secara tatap muka langsung selama pandemi COVID-1919 memang sebaiknya ditunda.
Namun upaya edukasi ini tetap harus diberikan, untuk itu pelaksanaan edukasi dilakukan secara secara online atau daring.
Pada pengabdian masyarakat ini, para orang tua dan guru diberi edukasi mengenai pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada balita, masalah gigi dan mulut yang paling sering pada balita.
"Misalnya penyebab kerusakan gigi pada balita, kapan pemeliharaan mulai dilakukan, dan bagaimana cara melakukan pemeliharaan dan bagaimana melakukan konsultasi gigi anak ke dokter gigi dalam masa pandemik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Sekretaris Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) FKG USU, drg. Siti Salmiah di Medan, Minggu, mengatakan, penyuluhan tersebut digelar secara online dan merupakan bentuk kerjasama Dosen IKGA FKG USU yang sekaligus anggota Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) Pengda Sumatera Utara dan FKG Unsyiah.
Penyuluhan ini sangat penting lantaran di masa pandemi banyak orang tua yang enggan memeriksakan gigi anaknya.
Baca juga: Meriahkan Dies Natalis ke 40, FISIP USU hadirkan alumni isi seminar nasional
Sebab kata Siti Salmiah, selama pandemi COVID-19, kebanyakan praktik dokter gigi maupun spesialis tutup atau membatasi waktu sesuai dengan instruksi dari organisasi profesi maupun pemerintah.
Selain itu lanjut Salmiah, bukan hanya dokter gigi, pasien atau orang tua pasien juga cenderung untuk menunda bahkan enggan datang ke praktik dokter gigi, klinik atau rumah sakit karena takut terkontaminasi atau terpapar virus Covid 19.
Karena transmisi COVID-19 dapat terjadi akibat kontak dengan dengan droplet dan aerosol yang terjadi selama prosedur klinis di rongga mulut.
Untuk itu dosen FKG USU, bersama IDGAI dan FKG Unsyiah menggelar pengabdian masyarakat berupa edukasi atau penyuluhan kepada orang tua tentang pemeliharaan kesehatan gigi mulut bayi dan balita di rumah.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta orang tua dalam pemeliharaan gigi mulut bayi dan balita serta mewujudkan peran dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak sebagai edukator selama pandemi COVID-19," katanya.
Siti Salmiah yang juga Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Pengda Sumatera Utara mengatakan upaya edukasi atau penyuluhan secara tatap muka langsung selama pandemi COVID-1919 memang sebaiknya ditunda.
Namun upaya edukasi ini tetap harus diberikan, untuk itu pelaksanaan edukasi dilakukan secara secara online atau daring.
Pada pengabdian masyarakat ini, para orang tua dan guru diberi edukasi mengenai pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada balita, masalah gigi dan mulut yang paling sering pada balita.
"Misalnya penyebab kerusakan gigi pada balita, kapan pemeliharaan mulai dilakukan, dan bagaimana cara melakukan pemeliharaan dan bagaimana melakukan konsultasi gigi anak ke dokter gigi dalam masa pandemik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020