Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara, Sondang EY Pasaribu mengungkapkan, progres pelaksanaan pekerjaan yang dibiayai dana pemulihan ekonomi nasional sudah mencapai 85 persen.
Demi tujuan mencapai hasil memuaskan, selain melibatkan konsultan dalam pengawasan progres pekerjaan, pihaknya juga menyambut antusias kegiatan peninjauan progres oleh Kepala Inspektorat Taput, Manoras Taraja.
"Dalam pemanfaatan dana PEN 2020, Dinas Pertanian Taput melaksanakan tiga jenis kegiatan, yakni pembangunN sebanyak 170 unit jalan usaha tani yang tersebar di 15 kecamatan, 60 unit sumur atau irigasi tanah air dangkal, serta 20 unit jaringan irigasi desa, seluruhnya senilai total lebih kurang Rp.50 miliar," ungkap SEY Pasaribu, sapaan akrab sang Kadis, didampingi Pejabat Pembuat Komitmen Distan Taput, Revansius Nababan kepada ANTARA, Senin (14/12).
Dikatakan, peninjauan progres pekerjaan yang sudah memasuki 85 persen tahap penyelesaian, sangat memotivasi pelaksanaan kegiatan, serta memantapkan tujuan kemanfaatan pembangunan di tengah masyarakat. "Demi memastikan kualitas pekerjaan, kita telah menggandeng konsultan, dimana pada setiap kecamatan ditempatkan 1-2 konsultan dalam mengawasi kualitas pekerjaan. Namun, dengan kehadiran Kepala Inspektorat yang melakukan peninjauan langsung, pastinya hal ini juga akan memberikan dampak positif pada semakin meningkatnya mutu pekerjaan," jelasnya.
Diungkapkan, pembangunan infrastruktur jalan usaha tani akan membantu mobilitas hasil pertanian masyarakat, serta membantu petani dalam mobilitas sarana produksi.
Sementara, pembangunan sumur atau irigasi tanah air dangkal diperuntukkan dalam memproduktifkan ketersediaan air pertanian pada lahan kering.
"Saat ini hampir 80 persen lahan pertanian sudah menjadi lahan tadah hujan. Bagaimana menyediakan irigasi air ke lahan pertanian, itulah tujuan pembangunan jaringan irigasi desa. Areal persawahan yang mendapatkan air dengan baik akan sangat mendukung program pemerintah dalam indeks pertanaman dua kali satu tahun yang secara langsung berdampak pada peningkatan nilai produksi," terangnya.
Pada kesempatan itu, Inspektur Manoras Taraja, mengungkapkan bahwa dalam hasil peninjauannya, pelaksanaan progres pekerjaan dinilai sudah bagus.
"Harapan kita, seluruhnya diselesaikan sesuai target. Jika masih ada yang belum rampung, Kadis terkait diharapkan memberikan dorongan positif agar segera selesai. Dampak kegiatan pembangunan ini jelas akan sangat membantu masyarakat," sebutnya.
Sementara, Budiono Sihombing dari Rajawali Engineering Consultant selaku konsultan yang dipercaya Distan Taput dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan menyebutkan, kualitas pekerjaan berada dalam kategori 80 persen bagus.
Capaian tersebut, kata dia, didorong tindakan tegas pihaknya saat menemukan progres pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
"Saat pekerjaan tidak sesuai spesifikasi, kita perintahkan pemborong untuk membongkar bangunan. Dan saat pekerjaan mengalami kekurangan ketebalan, baik itu 1 cm saja, kita perintahkan untuk penambahan volume pekerjaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Demi tujuan mencapai hasil memuaskan, selain melibatkan konsultan dalam pengawasan progres pekerjaan, pihaknya juga menyambut antusias kegiatan peninjauan progres oleh Kepala Inspektorat Taput, Manoras Taraja.
"Dalam pemanfaatan dana PEN 2020, Dinas Pertanian Taput melaksanakan tiga jenis kegiatan, yakni pembangunN sebanyak 170 unit jalan usaha tani yang tersebar di 15 kecamatan, 60 unit sumur atau irigasi tanah air dangkal, serta 20 unit jaringan irigasi desa, seluruhnya senilai total lebih kurang Rp.50 miliar," ungkap SEY Pasaribu, sapaan akrab sang Kadis, didampingi Pejabat Pembuat Komitmen Distan Taput, Revansius Nababan kepada ANTARA, Senin (14/12).
Dikatakan, peninjauan progres pekerjaan yang sudah memasuki 85 persen tahap penyelesaian, sangat memotivasi pelaksanaan kegiatan, serta memantapkan tujuan kemanfaatan pembangunan di tengah masyarakat. "Demi memastikan kualitas pekerjaan, kita telah menggandeng konsultan, dimana pada setiap kecamatan ditempatkan 1-2 konsultan dalam mengawasi kualitas pekerjaan. Namun, dengan kehadiran Kepala Inspektorat yang melakukan peninjauan langsung, pastinya hal ini juga akan memberikan dampak positif pada semakin meningkatnya mutu pekerjaan," jelasnya.
Diungkapkan, pembangunan infrastruktur jalan usaha tani akan membantu mobilitas hasil pertanian masyarakat, serta membantu petani dalam mobilitas sarana produksi.
Sementara, pembangunan sumur atau irigasi tanah air dangkal diperuntukkan dalam memproduktifkan ketersediaan air pertanian pada lahan kering.
"Saat ini hampir 80 persen lahan pertanian sudah menjadi lahan tadah hujan. Bagaimana menyediakan irigasi air ke lahan pertanian, itulah tujuan pembangunan jaringan irigasi desa. Areal persawahan yang mendapatkan air dengan baik akan sangat mendukung program pemerintah dalam indeks pertanaman dua kali satu tahun yang secara langsung berdampak pada peningkatan nilai produksi," terangnya.
Pada kesempatan itu, Inspektur Manoras Taraja, mengungkapkan bahwa dalam hasil peninjauannya, pelaksanaan progres pekerjaan dinilai sudah bagus.
"Harapan kita, seluruhnya diselesaikan sesuai target. Jika masih ada yang belum rampung, Kadis terkait diharapkan memberikan dorongan positif agar segera selesai. Dampak kegiatan pembangunan ini jelas akan sangat membantu masyarakat," sebutnya.
Sementara, Budiono Sihombing dari Rajawali Engineering Consultant selaku konsultan yang dipercaya Distan Taput dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan menyebutkan, kualitas pekerjaan berada dalam kategori 80 persen bagus.
Capaian tersebut, kata dia, didorong tindakan tegas pihaknya saat menemukan progres pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
"Saat pekerjaan tidak sesuai spesifikasi, kita perintahkan pemborong untuk membongkar bangunan. Dan saat pekerjaan mengalami kekurangan ketebalan, baik itu 1 cm saja, kita perintahkan untuk penambahan volume pekerjaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020